Usut Penyebab Chikungunya, Dinas Kesehatan Bogor Buka Posko Pelayanan
- VIVA.co.id/ Muhammad AR (Bogor)
VIVA – Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, membuka pos pelayanan kesehatan bagi warga yang mengalami chikungunya massal di Kampung Pasarean, Desa Pasarean, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Tim medis menyelidiki penyebab penyakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus itu.
"Total ada 80 terdiagnosisnya, tetapi kita lihat salah satu saja. Tadi kita mewaspadai seluruh Puskesmas Kabupaten Bogor, dengan adanya cuaca kemarau seperti ini, agar tidak terjadi di tempat yang lain," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina yang meninjau lokasi warga terkena chikungunya.
Mike mengatakan, saat ini, penanganan sudah dilakukan mulai dari pendidikan epimologinya dan melakukan fogging. Namun, upaya itu harus diimbangi dengan hidup sehat dan bersih. "Yang jelasnya bagaimana masyarakat, bagaimana hidup sehat. Lebih dioptimalkan hidup sehat," katanya.
Selain pendidikan kesehatan dan fogging, lanjut Mike, Dinas Kesehatan sudah membuka posko kesehatan untuk pengobatan masyarakat yang mengalami chikungunya.
"Posko ini sampai nanti kita melihat terjadinya penurunan, baru kita menyertakan bahwa itu sudah. Kami akan memberi surat edaran kepada seluruh Puskemas, untuk mewaspadai bukan wilayah Pamijahan saja. Ini menjadi mercusuar kita, pedoman kita untuk mengingatkan," katanya.
Mike memastikan, dalam wabah Chikungunya ini tidak ada korban yang dirawat maupun korban jiwa. Namun, kata dia, dinas tetap akan menyelidiki atas kejadian yang menimpa warga satu desa ini. "Tidak ada korban jiwa dan dirawat," ujarnya.
Kepala Puskesmas Cibening, Pamijahan, dokter Prambufi Arief menjelaskan, wabah chikungunya ini terjadi sejak Mei lalu. Tercatat, lebih dari 30 orang ditangani langsung oleh Puskesmas dengan penyuluhan dan fogging.
Namun, sepekan ini warga yang mengeluhkan bertambah. "Kami suspect, sudah ada 80 warga yang terkena yang sedang kami tangani. Ini pengaruh penyebaran nyamuk di lingkungan warga," katanya. (asp)