Bogor, Peringkat Keenam Kota dengan Udara Terbersih di Asia
- http://harris-maulana.blogspot.com
VIVA – Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia atau Apeksi memilih Kota Bogor sebagai pilot project pengembangan kualitas udara bersih dalam rencana aksi udara bersih dari Clean Air Asia. Dengan indeks kualitas udara di angkat 85,3 pada 2017, Kota Hujan ini menjadi kota di urutan keenam Asia sebagai kota dengan udara terbersih.
"Projects ini dimulai pada 2018, saat Clean Air Asia, yang merupakan lembaga internasional di bidang lingkungan mengajak Apeksi untuk membangun kualitas udara bersih di kota dengan memilih tiga kota, yakni Kota Tangerang, Kota Palembang dan Kota Bogor," kata Direktur Eksekutif Apeksi, Sri Indah Wibi Nastiti dalam keterangannya kepada wartawan usai pertemuan di Paseban Punta Balai Kota Bogor, Senin 1 April 2019
Setelah mempelajari ke-tiga kota, kata Indah, Apeksi sepakat memilih Kota Bogor. Sebab, telah ditunjang data lengkap dan sudah terlihat beberapa upaya dalam membangun kualitas udara bersih. Melalui proyek ini, Kota Bogor akan dibantu dibuatkan rencana aksi udara bersih.
Dengan harapan, dapat menjadi bahan untuk diadopsi dalam penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Mengingat, isu lingkungan masuk dalam misi Kota Bogor, dan kualitas udara bersih salah satu indikator.
“Jadi, dari rencana aksi udara bersih ini akan dituangkan ke dalam kegiatan-kegiatan yang juga bisa dikerjasamakan dengan berbagai pihak, sehingga rencana aksi udara bersih ini bisa diimplementasikan, baik dengan anggaran APBD atau dari CSR,” jelasnya.
Pusat Studi Bencana IPB mengungkapkan dalam penelitiannya, Indeks kualitas udara Kota Bogor saat ini terbilang bagus dan nyaman. Saat ini, Kota Bogor berada di angka 85,3 pada 2017 atau lebih tinggi dari indeks kualitas udara Jawa Barat yang berada di angka 77,85. Kualitas udara bersih ini dikarenakam Bogor merupakan Kota Hujan dan memiliki Kebun Raya Bogor.
“Jadi, ketika lagi banyak polusi terus hujan, nah itu seperti mencuci, sehingga udara Kota Bogor tetap bersih,” ujar Sekretaris Pusat Studi Bencana IPB, Perdinan.
Meski kondisi udara Kota Bogor saat ini masih bersih, upaya preventif untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan kualitas udara bersih Kota Bogor di masa depan harus dilakukan. Mengingat, Kota Bogor merupakan kota penyangga ibukota yang jumlah pendatang atau wisatawan cukup banyak.
"Kualitas udara bersih itu hak setiap warga. Maka, penyusunan rencana aksi udara bersih ini diperlukan untuk mencapai target yang jelas dan transparan, sehingga semua warga Kota Bogor bisa terlibat," tambahnya.
Sementara itu, di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya menyambut baik inisiatif atas rencana aksi udara bersih dari Clean Air Asia. Ia meminta agar program ini terukur secara jelas dari titik nol sampai pencapaian target peningkatan udara bersih setiap tahunnya.
"Saya ingin, rencana aksi udara bersih ini dimasukan kedalam program besarnya Bogor, yakni Bogor Berlari. Sehingga, di ujung masa jabatan saya, terlihat berapa peningkatan kualitas udara di Kota Bogor," katanya. (asp)