Kelurahan Pejagalan Minta Pemukiman di Kolong Tol Pluit Ditertibkan

Sekretaris Lurah Pejagalan, Mulyadi.
Sumber :
  • VIVA/Rifki Arsilan

VIVA – Sekretaris Lurah Pejagalan, Mulyadi, menyatakan, sejauh ini pihaknya kesulitan menertibkan ratusan bangunan semipermanen yang terdapat di kolong Tol Pluit, yang terbakar Sabtu siang tadi.

Bahkan, dua minggu lalu, lanjut Mulyadi, pihaknya secara resmi telah mengirimkan surat kepada pemilik lahan atau pengelola Tol Pluit, yaitu PT Citra Nusantara Marga Persada (CNMP) untuk menertibkan pemukiman warga yang berada di kolong Tol Pluit tersebut.

"Tapi kan posisinya sulit. Mereka ini terdaftar sebagai warga sini. Di sini ada dua RT dan sebagian besar mereka resmi memiliki KTP sini. Tapi kita tetap minta kepada CNMP paling tidak ditertibkan lah bangunan-bangunan ini," kata Mulyadi di lokasi kebakaran, kolong Tol Pluit, Jakarta Utara, Sabtu 30 Maret 2019.

Lebih jauh ia katakan, pihaknya menyerahkan kepada PT CNMP sebagai pemilik lahan yang saat ini ditempati ratusan warga di sekitar kolong Tol Pluit Jakarta Utara untuk menata bangunan yang ada di area abu-abu tersebut. 

"Tapi kalau kita kan sulit, karena kalau berdasarkan Pergub Nomor 171 Tahun 2016, atas dasar kemanusiaan mereka bisa tinggal di sini, kecuali pemilik lahan tidak memperbolehkan," ujarnya.

Penyebab Kebakaran

Mulyadi juga menjelaskan, hingga saat ini pihaknya masih belum mengetahui penyebab terjadinya kebakaran yang menghanguskan 200 lebih bangunan semipermanen di kolong Tol Pluit, Jakarta Utara, itu.

Menurutnya, hingga saat pemilik rumah yang diduga sebagai sumber terjadinya kebakaran tengah menjalani pemeriksaan oleh pihak kepolisian.

"Kita masih belum tahu pasti penyebab kebakaran. Ada yang bilang sumbernya listrik, ada yang bilang dari kompor, kita belum tahu pasti," kata Mulyadi.

Ketika disinggung apakah pemukiman warga di kolong Tol Pluit itu memiliki aliran listrik secara resmi, Mulyadi pun menegaskan, sebagian rumah semipermanen milik warga memang sudah dialiri arus listrik secara resmi dari PLN. 

"Sebagian rumah mereka ada meterannya (resmi)," ujarnya.