Bocah 3 Tahun Jadi Korban Pencabulan

Ilustrasi kekerasan pada anak.
Sumber :

VIVA – Seorang wanita di Depok, Jawa Barat melaporkan kasus pencabulan yang diduga dialami putri kecilnya, yang baru berusia tiga tahun. Peristiwa keji itu terungkap, setelah korban kerap mengeluh kesakitan pada bagian kelamin.

Ditemui usai memberikan keterangan pada penyidik Polresta Depok, NN, mengatakan dugaan sang anak menjadi korban pencabulan diperkuat, dengan hasil pemeriksaan salah satu klinik di dekat rumahnya di kawasan Sawangan, Depok. Dokter menemukan adanya bekas sperma dan luka lecet pada bagian alat vital bocah berinisial KAP tersebut.

“Pas dia mengeluh, saya liat sudah pada lecet (kemaluannya). Terus keluar kayak cairan sperma. Terus saya datang ke klinik, di klinik bilang itu ada robek dan lecet di kemaluan anak saya. Sama dokter, akhirnya disuruh bawa ke kantor polisi,” katanya pada wartawan, Rabu 27 Februari 2019

NN memperkirakan, peristiwa pencabulan itu terjadi, ketika dirinya sedang bekerja. Saat itu, NN meninggalkan bocah malang itu di rumah bersama suami, mertua, serta anak tirinya.

“Tahu–tahu, saya dengar anak saya datang ke tempat kerja saya nangis. Enggak tahu dia jalan ke sini (tempat kerja) sama siapa,” katanya.

Wanita yang sehari-harinya berprofesi sebagai buruh cuci itu juga mengaku hanya bisa menangis, begitu mengetahui kondisi anaknya tersebut. Terlebih, saat mengatakan kejadian itu pada sang suami yang terkesan cuek. Imbas kejadian itu, lanjut NN, sang anak jadi sering murung.

“Dia itu anaknya aktif banget, suka ngomong. Tapi sekarang, selalu ketakutan. Kalau ketemu orang, saja takut. Sampai tidur saja mengigau, bilang ‘mama takut’. Dia trauma lah, sampai enggak bisa cerita apa-apa. Kalau saya tanya siapa yang jahatin, juga dia diam saja enggak berani ngomong.”

NN, kini hanya bisa berharap polisi dapat segera mengungkap kasus ini. “Saya enggak kuat lihat anak seperti ini. Semoga pelakunya cepat ditangkap,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca

Sementara itu, Kasubag Humas Polresta Depok, Ajun Komisaris Polisi Firdaus mengaku, pihaknya telah menerima laporan ibu korban. Selanjutnya kasus itu dalam penyelidikan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak.

“Iya laporannya sudah kami terima, sekarang sedang diselidiki oleh PPA,” katanya. (asp)