Pesan Tahun Baru Anies Baswedan di Tahun Politik

Gubernur Anies Baswedan saat sambutan detik pergantian tahun baru 2019.
Sumber :
  • Fikri Halim

VIVA – Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan, merayakan pergantian tahun baru bersama warga Ibu Kota di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta. Ia berpesan bahwa perjalanan yang telah dijalani pada 2018 harus dijadikan pelajaran untuk menyongsong tahun 2019.

"Perjalanan kemarin adalah perjalanan yang membawa hikmah banyak bagi kita semua, mari kita sambut dengan niat yang lebih baik, kerja yang lebih keras, prestasi yang lebih baik," kata Anies dalam sambutannya pada detik-detik memasuki 1 Januari 2019.

Di hadapan seluruh warga di Bundaran HI, Anies mengajak warganya untuk menyikapi kontestasi politik pada 2019 dengan tetap damai dan tenteram.

"Siap bikin Jakarta damai?" kata Anies yang disahuti kompak oleh warga. "Insya Allah Indonesia damai," Anies menimpali.

Tak lupa, Anies mengenang bencana besar yang menelan korban jiwa di Banten, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tengah pada 2018. Ia meminta seluruh warga mendoakan saudara-saudara setanah air yang tertimpa musibah tersebut.

"Mari kita mendoakan saudara-saudara kita di Banten, di NTB, di Sulteng, mereka mendapatkan cobaan yang tidak ringan," katanya.

Ia juga berharap bangsa Indonesia menjadi bangsa yang semakin tangguh dan ulet di tahun baru ini. Kepada para warga yang merayakan tahun baru, Anies meminta ketertiban tetap dijaga. Setelah perayaan selesai, seluruh warga diminta tertib pulang ke rumah masing-masing.

"Mari kita sama-sama jaga ketertiban," katanya.

Pantauan di lokasi, hujan yang cukup deras tak membuat Bundaran HI sepi. Bahkan banyak warga yang berdesak-desakan. Mereka melindungi dirinya dengan jas hujan dan payung.

Namun di sisi lain, tampaknya, imbauan Gubernur Anies terkait perayaan tahun baru tanpa kembang api tak berhasil ditaati oleh warga DKI. Ledakan kembang api yang cukup besar hingga ratusan kali terjadi seketika saat pergantian tahun.

"Ya sudah jadi budaya ya, susah mas," kata salah seorang pedagang siomay menimpali di lokasi. (art)