Satu Keluarga Depok Korban Tsunami Banten, Luka Serius dan Trauma
- ANTARA FOTO/Dian Truyuli Handoko
VIVA – Empat warga Depok, Jawa Barat, turut menjadi korban tsunami di Anyer, Banten, Sabtu malam, 22 Desember 2018. Sampai saat ini, keempat korban tersebut masih dirawat di Ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Sawangan, Depok.
Humas RSUD Sawangan, Riyanto saat dihubungi VIVA, Minggu 23 Desember 2018 mengatakan korban merupakan satu keluarga. Mereka yakni, Parwoto dan ketiga anaknya, masing-masing Inggrit (19 tahun), Ibnu yang sebelumnya disebut Nunu (7 tahun) serta Abdul Gani yang sebelumnya disebut Yani, (13 tahun).
“Iya betul mereka adalah korban tsunami di Anyer,” katanya.
Para korban, ujar Riyanto, tiba di RSUD Sawangan Depok sekira pukul 12:00 WIB, menggunakan ambulance. Saat ini, kondisi ketiganya masih dirawat. “Mereka masih di UGD masih diobservasi tim dokter,” jelasnya.
Keempat korban itu, ujar Riyanto, masing-masing mengalami luka pada bagian tangan dan kaki.
“Kalau bapaknya luka di bagian tangan dan dada akibat benturan. Kalau anak-anaknya luka lecet di kaki dan tangan," jelasnya.
Selain mengalami luka yang cukup serius, ketiga anak korban pun sampai saat ini masih trauma. “Iya anaknya trauma. Yang paling kecil nyari-nyari ibunya terus. Saat ini sedang ditenangkan oleh tim medis,” ucap Riyanto.
Keluarga asal Kelurahan Sawangan Lama, Kecamatan Sawangan, Depok itu menjadi korban ketika akan mengisi waktu libur sekolah di Anyar sekira pukul 21:00 WIB, Sabtu 22 Desember 2018.
Parwoto dan ketiga anaknya selamat, namun sang istri, Ida Susanti (41 tahun) hingga kini belum diketahui keberadaannya. Adapun ciri-ciri Ida, yakni bertubuh gempal, usia sekira 41 tahun, mengenakan jaket atau sweater warna merah dengan jilbab merah muda bermotif bunga. (ren)