Alasan Empat Pelaku Bantu Herianto Keroyok Kapten Komarudin

Keterangan pers terkait pengeroyokan anggota TNI.
Sumber :
  • Foe Peace

VIVA – Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Roycke Harry Langie mengatakan, pengeroyokan terhadap dua anggota TNI di Kawasan Pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur dipicu psikologis massa.

Menurutnya, pengeroyokan terhadap Kapten Komarudin terjadi karena melihat Herianto Pandjaitan, orang yang pertama kali memicu keributan baku hantam dengan seorang anggota TNI.

Karena itu, rekan-rekan Herianto lain yang juga juru parkir membantu dan mengeroyok Kapten Komarudin. Mereka yang ikut membantu pengeroyokan terhadap Kapten Komarudin dan Pratu Rivonanda adalah, Agus Priyantara, pasangan suami istri Iwan Hutapea dan Suci Ramdani, serta Depi.

"Dari hasil sidik lihat temannya (ribut), secara spontan lakukan penganiayaan. Ini sesuai psikologi massa. Itu terangkai dalam fakta kejadian," kata Roycke di Markas Polda Metro Jaya, Jumat 14 Desember 2018.

Dia menambahkan, dalam kasus ini nampaknya tidak ada tersangka lain. Roycke memastikan pelaku hanya berjumlah lima orang.

"Kasus ini dari fakta penyidikan hanya lima orang yang jadi tersangka. Tak ada lagi," katanya.

Kasus ini berawal dari seorang anggota TNI AL bernama Kapten Komarudin yang tengah melakukan pengecekan pada knalpot motornya di kawasan Pertokoan Arundina, Cibubur, Jakarta Timur pada 10 Desember 2018.

Tiba-tiba saja salah satu tukang parkir di sana menggeser sepeda motor lain yang akhirnya membuat kepala Kapten Komarudin tersenggol stang sepeda motor yang digeser itu. Bukannya minta maaf, si tukang parkir malah sewot saat ditegur dan akhirnya berujung keributan.

Melihat hal itu, beberapa tukang parkir yang lain ikut mengeroyok Kapeten Komarudin. Tak lama berselang, melintaslah seorang anggota TNI AD bernama Pratu Rivonanda yang juga bagian dari Pasukan Pengamanan Presiden.

Pratu Rivonanda berupaya melerai apa yang terjadi antara Kapten Komarudin dengan para tukang parkir. Tapi, para tukang parkir justru juga ikut-ikutan mengeroyok Pratu Rivonanda.

Lantaran tukang parkir melebihi jumlah mereka, Rivo lantas mengamankan Komarudin beserta anaknya ke Barak Remaja Paspampres KPAD Cibubur.