Pemprov DKI Gelontorkan Dana Kemitraan Rp24 Miliar untuk Depok
- VIVA.co.id/Irwandi Arsyad
VIVA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberikan dana kemitraan atau hibah miliaran rupiah untuk Kota Depok, Jawa Barat. Anggaran itu akan digunakan untuk tiga titik pembangunan hingga 2019.
“Iya, khusus untuk Depok kita mendapat bantuan dana hibah sebesar Rp24 miliar. Yang pertama itu digunakan untuk merevitalisasi beberapa situ di UI dengan anggaran Rp8 miliar,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok, Manto Djorghi saat dikonfirmasi wartawan pada Rabu 24 Oktober 2018.
Beberapa situ di UI itu memiliki kedalaman 1-4 meter. Kemudian, dana hibah Pemprov DKI Jakarta juga digunakan untuk penataan Situ Pedongkelan yang berlokasi di Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok.
“Untuk Situ Pedongkelan kita ajukan Rp6 miliar untuk penataan agar situ ini semakin banyak wisatawan yang datang. Insya Allah dana Rp6 miliar ini juga akan terserap. Situ ini berbatasan dengan daerah Jakarta Timur,” kata Manto.
Selanjutnya, dana hibah juga diajukan untuk pelebaran flyover atau Jalan Akses Universitas Indonesia dengan kisaran biaya yang dibutuhkan Rp10 miliar. Tetapi, pelebaran flyover itu terkendala masalah waktu.
“Ada sedikit kendala untuk pembangunan flyover ini karena waktu. Ternyata perencanaannya saja belum ada, makanya kita akan buat perencanaannya dulu, kemudian kita juga harus lakukan pelelangan untuk membangun flyover ini juga butuh waktu, dan normalnya waktu pelaksanaan itu harusnya tiga bulan, sekarang saja sudah mau November,” tuturnya.
Terkait hal tersebut, lanjut Manto, saat ini pihaknya akan melebarkan underpass UI, dari arah Depok ke Lenteng Agung terlebih dahulu. Ini menjadi prioritas karena dinilai sebagai salah satu biang kemacetan di Kota Depok.
“Rencana kita akan lebarkan kurang lebih 2,4 meter sepanjang 20 meter mengarah ke Lenteng Agung. Karena ini tiap pagi macet juga kan di sana,” katanya.
Manto menambahkan, untuk melebarkan jalan underpass UI pihaknya akan menyerap dana Rp3,5 miliar dari Rp10 miliar yang dihibahkan oleh Pemprov DKI Jakarta.
“Sekarang lagi proses lelang mungkin akhir November baru dikerjakan. Karena dana yang kita gunakan hanya Rp3,5 miliar, makanya itu kita nggak bisa nyerap sepenuhnya, sisanya akan dilanjutkan pada tahun 2019,” ujarnya.