Gubernur Anies Ungkap Penyebab Rendahnya Serapan Anggaran DKI
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membantah realisasi belanja daerah atau serapan anggaran DKI Jakarta masih rendah. Menurutnya, hal itu hanya disebabkan oleh siklus anggaran.
"Ndak juga (rendah), ini memang siklusnya aja. Nanti Insya Allah banyak," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis. 4 Oktober 2018.
Anies mengungkapkan, ada dua penyebab masih rendahnya serapan anggaran hingga Juni 2018. Pertama, lantaran realisasi pekerjaan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih dalam proses pengerjaan. Kedua, terdapat sejumlah pekerjaan atau proyek yang masih dalam proses pembayaran.
Mantan Rektor Universitas Paramadina ini mengatakan sudah melakukan mengkaji sejumlah hal yang masih dalam tahap pengerjaan. Dengan demikian, jangka waktu penagihan dan pembayaran ke pihak ketiga masih belum dilakukan, sehingga belum tercatat sebagai pengeluaran (serapan anggaran).
“Jadi kemarin kita review. Banyak hal yang sudah dikerjakan tapi penagihannya belum dilakukan, sehingga belum tercatat sebagai pengeluaran. Kalau belum tercatat sebagai pengeluaran maka dianggap belum sebagai serapan. Itu yang harus dipantau dua-duanya. Insya Allah dua-duanya jalan. Begitu tagihannya masuk otomatis tercatat sebagai serapan," ujar Anies.
Dia enggan menjelaskan target realisasi belanja daerah atau serapan anggaran Pemprov DKI hingga akhir tahun 2018. Namun, hingga Juni 2018 lalu, anggaran yang terealisasi baru sebesar Rp20,29 triliun atau 28,52 persen dari rencana belanja daerah sebesar Rp71,16 triliun. (ren)