Warga Jadi Korban Bentrokan Ormas di Cipulir

Polisi berjaga/Ilustrasi.
Sumber :
  • VIVA/Fajar Sodiq

VIVA – Kapolres Metro Jakarta Selatan Komisaris Besar Polisi Indra Jafar menyampaikan ada dua warga di kawasan Cipulir, Kebayoran Lama yang ikut menjadi korban penyerangan oleh massa yang berasal dari ormas tersebut. 

Menurut Indra, penyerangan terhadap dua warga itu terjadi ketika bentrokan massa Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP) meluas ke beberapa titik di Jakarta Selatan, Selasa, 11 September kemarin.

"Ada dua orang luka-luka di Cipulir. Kan pas bentrok di Gancit mereka pecah. Ada yang di Gancit (Gandaria City) dan di Cipulir," kata Indra saat dihubungi, Kamis 13 September 2018

Namun demikian, Indra belum bisa menyebutkan anggota ormas yang melakukan penganiayaan terhadap dua warga di Cipulir. "Dugaan nanti deh, yang jelas mereka ormas juga," kata dia.

Dugaan sementara, kata Indra, aksi penyerangan itu sengaja dilakukan agar para pelaku bisa menguasai lahan parkir yang dipegang warga sekitar. Indra pun menyebutkan jika dua korban yang mengalami luka-luka bukan merupakan anggota ormas.

"Sebenarnya yang korban itu kan bukan ormas, ada indikasi persaingan parkir juga. Dugaan sementara seperti itu," kata dia. 

Indra menduga, ada oknum dari ormas tertentu yang memanfaatkan saat adanya bentrokan di beberapa lokasi berbeda di Jakarta Selatan. Salah satu massa yang terlibat bentrokan itu kemudian mengincar warga yang dianggap sebagai juru parkir liar di kawasan Cipulir. 

"Indikasinya seperti itu (rebut lahan parkir), memanfaatkan situasi untuk bersaing secara tidak sehat. Lihat situasi kaya gitu, ya dianiaya," kata dia. 

Terkait adanya aksi penganiayaan terhadap warga, polisi saat sedang memburu para pelaku. Polisi juga turut mencari pelaku-pelaku terkait kasus tawuran antara FBR dan PP di kawasan Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.