Polisi Minta Pelaku Bentrokan PP dan FBR Menyerahkan Diri

Ilustrasi konvoi ormas Pemuda Pancasila.
Sumber :
  • Repro Instagram

VIVA – Kapolres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Besar Polisi Indra Jafar mengaku telah melakukan pendekatan kepada pimpinan Forum Betawi Rempug (FBR) dan Pemuda Pancasila (PP) terkait bentrokan dua ormas tersebut di beberapa lokasi di Jakarta Selatan. 

Dari langkah persuasif yang dilakukan polisi, kata Indra, pimpinan kedua ormas berjanji akan menyerahkan anggota PP dan FBR yang terlibat bentrok. 

"Kami minta kooperatif kepada (pelaku-pelaku) yang mungkin melakukan tindak pidana penyerangan, pengerusakan dan penganiayaan untuk menyerahkan diri. Dari PP sudah kooperatif dan mau menyerahkan yang terlibat. Tinggal ditunggu dari sebelah lagi (FBR)," kata Indra ketika dihubungi, Rabu, 12 September 2018.

Indra menjelaskan, selain meminta para pelaku menyerahkan diri, polisi juga memberikan imbauan kepada pimpinan ormas FBR dan PP di wilayah Jakarta Selatan agar seluruh anggota kedua ormas itu tak gampang terprovokasi untuk kembali terlibat bentrok.

"Kami kooperatif melakukan pendekatan kepada ketua ormasnya. Kapolsek juga mendekati, supaya tidak terpancing dan memperlebar masalah. Supaya cepat selesai,” ujarnya menambahkan.

Indra menduga, jika kasus tawuran kedua ormas yang meluas hingga ke dua lokasi berbeda di Jakarta Selatan merupakan aksi balas dendam terkait pertikaian yang sebelumnya terjadi di Tangerang Selatan.

"Kayaknya balas dendam kejadian yang di Tangerang itu. Saling balas gitu," kata mantan Wadirlantas Polda Metro Jaya tersebut.

Akibat bentrok di kawasan itu, massa pun kemudian kembali bentrok di kawasan Pesanggrahan dan Gandaria City, Kebayoran Lama, Jakarta. Aksi tawuran massa yang diduga berasal dari ormas PP juga menyerang gardu milik FBR di kawasan Gancit. "Gardu FBR yang dirusak. Yang waktu kemarin di Gancit itu kan gardu FBR," katanya.

Bentrokan antara FBR dan PP itu cepat diredam setelah petugas dikerahkan ke lokasi tawuran. Indra juga memastikan, tidak ada korban jiwa dalam bentrokan kedua ormas tersebut. 

"Tapi yang jelas malam itu juga kami langsung antisipasi, kita minta dipatroli secara dialogis. Lanjut melakukan pendekatan persuasif ke mereka." (mus)