Pengakuan Gadis Broken Home jadi PSK di Apartemen Margonda

Polisi bongkar prostitusi di apartemen di Depok, Jawa Barat
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)

VIVA – Polisi baru-baru ini membongkar kasus prostitusi yang terjadi di suatu apartemen di Margonda, Kota Depok. Mereka yang terlibat prostitusi itu rata-rata masih berusia belia, antara 17 hingga 20 tahun.

Dari hasil penyelidikan, mereka menjajakan diri secara individu dengan memanfaatkan situs jejaring sosial we chat. Alasan mereka pun beragam, mulai dari tuntutan ekonomi hingga hanya sekedar memenuhi gaya hidup.

AD alias CI salah satunya. Wanita berusia 20 tahun ini mengaku nekat terjerumus ke bisnis mesum itu karena ingin membantu orangtua mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Wanita berkulit putih ini mengaku tak tega melihat sang ibu pontang-panting banting tulang.

"Aku tuh broken home. Ibu aku nikah lagi, aku sekarang tinggal sama ibu dan bapak tiri," katanya dengan nada memelas saat ditemui di Polresta Depok, Kamis 16 Agustus 2018

CI mengaku baru dua bulan melakoni bisnis haram tersebut. Dia terpaksa dengan alasan ingin membantu memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Sebab, sang ayah tiri sudah lama tidak memiliki penghasilan.

"Dulu ngakunya PNS di kelurahan, eh ternyata cuma pegawai honorer dan sekarang sudah enggak pernah kerja lagi. Aku dulu sempat kerja di pabrik, tapi putus kontrak. Aku begini ya terpaksa, karena ingin bantu ibu yang jadi tukang cuci," katanya sambil berlinang air mata.

Apa yang dilakoni CI tidak diketahui keluarganya. "Keluarga enggak tahu. Pacar aku juga enggak tahu kalau aku begini. Aku itu ikut-ikutan teman, dapat duitnya gampang," katanya

Dalam sekali kencan, CI mengaku tarif yang dipasangnya tidak selalu sama, tergantung permintaan pelanggan.

"Paling minim kalau lagi sepi Rp400 ribu. Itu sudah termasuk sewa apartemen," katanya dengan wajah tertunduk

CI tinggal di Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. Ia mengaku tahu apartemen di Margonda itu dapat disewa harian dan per jam berdasarkan kabar dari teman.

"Kalau hari biasa sewanya Rp250 ribu. Tapi kalau weekend ya Rp 300 ribu," katanya.

Setelah tertangkap polisi, CI pun mengaku kapok. Ia berjanji tidak akan mengulangi perbuatan yang dapat merusak masa depannya itu.

"Aku kapok banget, aku nyesel. Enggak mau kaya begini lagi, mau nyari kerja yang halal saja," katanya sambil menyeka air mata. (ren)

Baca: Jijik, ABG di Pesta Seks Apartemen Margonda Terjangkit Sipilis