Beda Pelican Crossing dengan Zebra Cross

Sosialisasi cara menyeberang jalan
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Anis Efizudin

VIVA – Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Andri Yansyah, mengungkapkan perbedaan antara zebra cross dan pelican crossing yang akan diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, untuk menggantikan jembatan penyeberangan orang atau JPO di Bundaran HI, Jakarta Pusat. 

Menurut Andri, pelican crossing lebih lengkap dibandingkan zebra cross. Jika pada zebra cross hanya menggunakan cat berwarna putih pada badan jalan, sedangkan pelican crossing dilengkapi dengan lampu dan pengeras suara tanda ada penyeberang.

"Jadi pelican crossing itu lebih lengkap karena dilengkapi dengan traffic light, tombol difable untuk menyeberang dan pengeras suara. Nah, seperti yang kami lakukan di IRTI, kira-kira begitu," kata Andri di Monas, Kamis, 26 Juli 2018.

Nantinya, menurut Andri, petugas Dishub akan disiagakan untuk menjaga pelican crossing tersebut. Selain untuk mengatur lalu lintas, petugas juga akan menjaga pelican crossing dan memberikan informasi bagi masyarakat yang tidak mengetahui penggunaannya.

"Saat ini pun sebenarnya petugas yang kami tempatkan di Bundaran HI juga ada. Fungsinya mungkin ditambah. Kalau kemarin untuk menjaga traffic light, nanti juga kami tambah fungsinya untuk menjaga," kata Andri.

Dalam penggunaan pelican crossing ini dibutuhkan juga kesadaran dari para pengemudi dan pejalan kali yang hendak menyeberang. Lantaran itu, pihaknya akan selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat terkait pelican crossing ini.

"Jadi mau tidak mau harus ada petugas. Setiap ada pelican crossing tingkat kecepatan kendaraan harus turun," ujarnya.

Andri mengatakan, selama masa sosialisasi, petugas Dinas Perhubungan akan bersiaga di lokasi dari pagi sampai malam, hingga masyarakat paham penggunaan pelican crossing ini. 

Saat ini, pelican crossing akan diterapkan di DKI dan diprioritaskan di jalan-jalan protokol. "Kalau di luar negeri hampir setiap crosing yang punya aktivitas lalu lintas tinggi harus diberikan pelican crossing. Di samping memberikan kesetaraan terhadap kaum difabel, harus ada tombol, harus ada pengeras suara," ujarnya. 

Dia menambahkan, "Pelan-pelan (diterapkan). Ini kan menyangkut masalah anggaran, yang diprioritaskan adalah jalan protokol yang tingkat lalu lintasnya sangat tinggi".