Kekacauan di Stasiun Bekasi, Penumpang Serbu Surat Terlambat Kerja

Antrean penumpang KRL di Stasiun Bekasi, akibat sistem pembaharuan tiket KRL.
Sumber :
  • Deni/ Bekasi

VIVA – Antrean panjang penumpang commuter line masih terjadi di Stasiun Bekasi pada Senin siang, 23 Juli 2018. Butuh waktu lebih dari 30 menit bagi penumpang untuk mendapatkan tiket dan bisa masuk ke dalam stasiun.

Kekacauan yang juga terjadi di seluruh stasiun kereta ini disebabkan pembaharuan tiket kereta rel listrik (KRL). Dari pantauan, antrean penumpang di Stasiun Bekasi mengular hingga 50 meter. Akibatnya, kebanyakan penumpang pengguna kereta terlambat masuk kantor karena kejadian ini.

Untuk mempertanggungjawabkan kejadian ini, PT KAI mengeluarkan surat keterangan keterlambatan bekerja bagi penumpang kereta. Petugas dengan pengeras suara memberikan informasi adanya pemberian surat keterangan telat datang bekerja.

"Bagi yang membutuhkan surat keterangan datang terlambat ke kantor bisa mengambil surat keterangan di sini," kata petugas PT KAI di lokasi antrean Stasiun Bekasi, Senin 23 Juli 2018.

Upaya PT KAI memberikan surat keterangan itu langsung diserbu penumpang. Dalam sekejap surat keterangan tersebut langsung habis. Rupanya kekacauan terjadi tidak hanya saat penumpang antre mendapat tiket, mereka juga harus saling berebut untuk mendapatkan surat keterangan terlambat kerja.

Salah satu penumpang, Supriyadi (40) mengatakan, PT KAI sama sekali tidak memberikan imbauan kepada penumpang terkait perubahan sistem tiket elektronik. Akibatnya, banyak penumpang yang tidak siap.

"Kalau sudah diberitahukan kemarin saya siap. Tapi kan tidak ada pemberitahuan," ujarnya.

Meski harus antre, Supriyadi tetap harus memilih naik KRL untuk bisa sampai ke tempatnya kerja.

"Bagusnya diberikan surat keterangan dari PT KAI. Kalau tidak kami sudah dimarahin bos datang telat," katanya.