Polisi Korban Pengeroyokan di Cijantung Anak Anggota TNI

Ilustrasi garis polisi.
Sumber :
  • REUTERS/Shannon Stapleton

VIVA – Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto mengatakan, salah seorang polisi korban pengeroyokan oknum TNI di Cijantung, Jakarta Timur, adalah anak anggota TNI.

"Setahu saya, salah satu dari keduanya itu anaknya TNI, keluarga TNI juga. Salah satu polisi itu bapaknya TNI," kata Setyo kepada wartawan di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa malam, 12 Juni 2018.

Setyo menuturkan, korban dipukuli di dekat tempat dia tinggal. Ditanyakan soal adanya motif balas dendam dalam penyerangan tersebut, Setyo mengaku belum tahu. Sebelumnya memang dua anggota TNI ditusuk oleh oknum anggota Brimob.

"Korban yang merupakan anak anggota TNI itu dia memang tinggal dekat-dekat situ (Cijantung). (Perkembangan kasusnya) saya enggak tahu dan sekarang sudah dilaporkan ke Pom (Polisi Militer) sama Polres juga," ujar Setyo.

Sebelumnya, dua anggota Subdit Dalmas Direktorat Sabhara Polda Metro Jaya, Bripda BYP dan Bripda FS, dikeroyok sekelompok orang tak dikenal di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, Sabtu 9 Juni. Akibat kejadian itu, mereka mengalami luka memar dan lebam di wajah. Dikabarkan pengeroyokan dilakukan sekelompok orang yang diduga oknum prajurit TNI.

Dua hari sebelum kejadian di Cijantung, Kamis 7 Juni, dua prajurit TNI Serda Nikolas Kegomoi dan Serda Darma Aji, ditusuk orang tak dikenal saat terlibat keributan di tempat biliar di Jalan Raya Bogor Km 30, Cimanggis, Depok. Dua anggota TNI itu mengalami luka tusuk di perut.

Serda Darma Aji akhirnya mengembuskan napas terakhir di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, setelah sempat mendapat perawatan. Belakangan diketahui penusuk kedua prajurit TNI adalah oknum polisi. Mabes Polri mengatakan tiga oknum polisi ditetapkan sebagai tersangka dan kini berstatus tahanan.

Adapun Pihak Kodam Jaya menyatakan insiden pemukulan polisi belum tentu terkait dengan kejadian penusukan dua anggota TNI di Depok. "Belum tentu terkait antara pemukulan dengan kasus penusukan," kata Kapendam Jaya Kolonel (Inf) Kristomei Sianturi saat dimintai konfirmasi.

Kristomei mengatakan sejauh ini pihaknya belum bisa memastikan pelaku pengeroyokan merupakan oknum TNI atau bukan. Menurut dia, TNI akan bekerja sama dengan Polri untuk mencari pelaku pengeroyokan itu.