DPRD Depok Godok Rancangan Anggaran Situs Bersejarah
- VIVA.co.id/ Zahrul Darmawan (Depok)
VIVA – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok tengah berupaya menggodok anggaran pemeliharaan sejumlah situs bersejarah di kota tersebut. Rancangan anggaran itu diharapkan mampu mendongkrak dunia pariwisata di Kota Depok.
Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari mengungkapkan, Kota Depok memiliki cukup banyak situs bersejarah yang tidak hanya berupa bukti masa penjajahan Belanda, namun juga pada zaman kerajaan.
Hal itu yang menjadi faktor pentingnya pemeliharaan situs-situs bersejarah tersebut. Terlebih, tak sedikit dari situs atau peninggalan sejarah yang kondisinya memprihatinkan.
Dengan pemeliharaan, dia berharap, mampu mendongkrak dunia pariwisata di Kota Depok. “Potensi-potensi seperti itu ada, apalagi Depok ini kan dikenal sebagai kota pendidikan karena dikelilingi kampus ternama. Bisa saja nanti kita gerakan wisata napak tilas sejarah di Kota Depok dari zaman kerajaan hingga zaman Belanda,” ujarnya kepada wartawan, Senin, 28 Mei 2018.
Beberapa situs yang ada, di antaranya Rumah Tua Pondok Cina, Jembatan Panus, Situs Jejak-jejak Prajurit Sultan Agung di Tapos, Rumah Presiden Depok, Gedung Pemerintahan Kolonial Belanda, Gedung SD peninggalan Belanda, Rumah Tua Cimanggis, Mbah Beji.
Yeti mendukung dinas kebudayaan dan pariwisata untuk melakukan pemeliharaan, dengan mengatur anggaran pada bangunan-bangunan tersebut. "Berapa besarannya saya belum hapal nanti lihat lagi. Yang jelas, jika kita hanya berharap pada peran masyarakat pasti akan sulit, itu akan membebani mereka. Oleh karena itu kewajiban pemerintah daerah untuk menyuntikan anggaran dalam hal pemeliharaan," ujarnya.