Kisah Ahok Rebut HP Veronica saat Ditelepon Selingkuhan
- Repro Instagram
VIVA – Basuki Tjahaja Purnama dan Veronica telah resmi bercerai setelah majelis hakim menerima gugatan cerai yang diajukan Ahok. Tak hanya itu, pada persidangan yang digelar pada Rabu, 14 April 2018, gugatan hak asuh anaknya juga dikabulkan.
Tapi, untuk diketahui, tidak mudah bagi Ahok bisa bercerai melalui proses hukum di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, dibutuhkan alat bukti yang kuat dan keterangan saksi yang akurat.
Untuk membuktikan alasan di balik dilayangkannya gugatan cerai itu dari balik jeruji ruang tahanan Markas Korps Brimob di Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat.
Dalam mengambil kesimpulan hasil persidangan, majelis hakim membutuhkan bukti perselingkuhan Veronica, agar bisa menyatakan wanita itu melanggar pasal 39 ayat 2 Undang-undang nomor 1 tahun 1974, tentang perkawinan.
"Menyatakan, mengabulkan permohonan penggugat secara keseluruhan. Menyatakan, perkawinan tergugat dan penggugat putus karena perceraian dengan segala akibat hukum," kata Ketua Majelis Hakim, Sutaji, membacakan putusan sidang perceraian Ahok dan Veronica.
Sebelum memutuskan hasil gugatan itu, sesuai alat bukti yang didapatkan dari penggugat, yakni Ahok, terungkap cerita bagaimana Ahok memergoki Veronica berkomunikasi melalui sambungan telepon dengan selingkuhannya, yakni Julianto Tio.
Baca: Kisah Cerai Ahok dan Veronica Terbukti Selingkuh
Hakim anggota, Taufan Mandala, dalam pembacaan putusan menceritakan, Ahok sempat merebut telepon genggam Veronica, untuk mengetahui siapa laki-laki yang menelepon Veronica itu.
"Ketika itu ada panggilan masuk ke handphone tergugat dan langsung direbut oleh penggugat. Ketika itu penggugat menanyakan kepada tergugat, dijawab bukan siapa-siapa dan menyuruh untuk mencari tahu sendiri," kata Taufan.
Bahkan, untuk mengelabui Ahok, agar perselingkuhannya tak terbongkar, Veronica sengaja menyamarkan nama Julianto, di panggilan telepon dengan nama samaran seperti, 'Medan Elang'.
"Dan nomor handphone dari good friends-nya disebut tanpa nama dan akhirnya ditulis nama Medan Elang saja," ujar dia.
Taufan membacakan, Ahok sebetulnya sudah mengetahui hubungan istrinya dengan Julianto sejak lama yakni di tahun 2010. Namun Ahok, baru punya bukti sekitar tahun 2015.
Baca: Reaksi Ahok saat Baca Surat Pengakuan Selingkuh dari Vero
Ahok terpaksa menguggat cerai Veronica dengan alasan Vero sudah tak bisa lagi diajak hidup bersama. Itu karena Vero menjalani asmara terlarang dengan pria bernama Julianto Tio.
Bahkan, yang membuat Ahok kecewa, perselingkuhan itu sudah terjadi sejak lama dan masih berlangsung meski Ahok sedang mendekam di penjara.
"Kejadian ini sudah berlangsung selama tujuh tahun," kata Fifi Lety Indra, adik sekaligus pengacara Ahok di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, belum lama ini.
Saat itu kata Fifi, Ahok masih menjabat gubernur DKI. Ahok meminta baik-baik kepada Tio supaya meninggalkan istrinya, demi keutuhan keluarga masing-masing. Hal itu mengingat, Tio juga sudah memiliki istri dan anak.
Namun, permintaan itu tak digubris. Bahkan, Tio terus berhubungan dengan Vero. "Julianto Tio itu kenapa begitu tega, padahal Pak Ahok dan Nicholas meminta tak berhubungan. Bahkan, Bu Vero sudah meminta kepada Tio untuk tak berhubungan, tetapi dia nekat mengganggu," ujar Fifi.
Yang paling membuat Ahok semakin yakin untuk melayangkan gugatan cerai ialah, di saat dia sedang menghadapi proses hukum di dalam penjara Mako Brimob Kelapa Dua Depok, Julianto masih membawa istrinya untuk bertemu di Singapura pada November 2017.
"Pada 12 November, Bu Vero bertemu dengan Pak Julianto di Singapura," kata Fifi.
Baca: Kisah Ahok di Bui Dapat Uang Miliaran saat Istri Selingkuh
Kisah perselingkuhan itu juga telah diakui Veronica, dengan menuliskan cerita itu di secarik kertas yang disuratkan Vero ke Ahok.
Fifi menuturkan, surat pengakuan selingkuh itu dikirimkan Veronica pada 28 Januari 2018, surat ini dikirimkan langsung ke Ahok di rumah tahanan Markas Korps Brimob Polri di Kelapa Dua, Kota Depok, Jawa Barat.
"Berisi (surat) pengakuan Veronica," kata Fifi Lety.
Surat itu, menurut Fifi merupakan balasan atas surat ucapan selamat ulang tahun yang dikirimkan Ahok untuk Vero pada 4 Desember 2017.
Anehnya, Vero mengirim surat balasan bukan dengan menggunakan kertas baru. Dia menuliskan semua pengakuan di kertas surat ucapan selamat ulang tahun yang dikirimkan Ahok, sebulan lalu.
Veronica menuliskan pengakuannya di balik tulisan tangan Ahok yang ada di kertas ucapan selamat ulang tahun.
"Vero balas 28 Januari (2018). Jadi dikirim ibu Vero di kertas yang sama membalas dengan menulis surat di balik surat Pak Ahok," kata Fifi.
Isi dari surat itu intinya, Veronica mengakui jika meski Ahok menggugatnya untuk bercerai melalui proses hukum, Veronica tetap melanjutkan kembali hubungan dengan Julianto.
Tak ada yang tahu apa maksud dari Veronica menulis surat pengakuan di balik surat ucapan ulang tahun itu, termasuk Fifi. Dan bagaimana Ahok menyikapi surat balasan itu.
Baca: Kisah Selingkuhan Veronica di Balik Gugat Cerai Ahok