Di Perayaan Paskah, Anies: Monas Milik Semua Agama
- ANTARA Foto/Aprilio Akbar
VIVA – Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mempersilakan pemeluk agama-agama lain untuk merayakan hari besar mereka di lapangan Monumen Nasional (Monas). Sejauh ini, Islam dan Nasrani adalah dua agama yang sudah menggunakan Monas untuk perayaan hari besar.
Umat Islam melalui Majelis Nurul Musthofa sempat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Kamis, 30 November 2017, sementara umat Nasrani melalui Gereja Bethel Indonesia (GBI) memperingati Hari Paskah pada hari ini.
"Kita ingin mengirimkan pesan kepada semua, bahwa Pemprov DKI adalah pemerintah provinsi yang akan memfasilitasi semua agama, semua pemeluk agama, termasuk dalam (menyelenggarakan) peringatan-peringatan hari besar," ujar Anies di Monas, Minggu, 1 April 2018.
Menurut Anies, apa yang dilakukan merupakan upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) ini meyakini digunakannya fasilitas umum untuk acara-acara keagamaan akan memupuk sikap toleransi di diri rakyat Indonesia, khususnya Jakarta, yang beragam.
Selanjutnya, persatuan yang dijaga itu diyakini sebagai sebuah modal yang sangat berharga supaya pembangunan bisa terlaksana dengan baik.
"Di Jakarta ada persatuan. Dan itu mesti dirawat, melalui interaksi, melalui komunikasi. Dan harapannya, ke depan kita dapat berkarya lebih baik untuk Jakarta kita," ujar Anies.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Panitia, Tommy Sihotang, memastikan bahwa tidak ada motif politik dari PGI dalam merayakan Hari Paskah di Monas. Tommy menyampaikan bahwa Anies tulus mempersilakan Monas digunakan untuk peringatan hari-hari besar agama, termasuk Paskah yang diperingati PGI.
"Ada ketulusan yang kami lihat dan rasakan, ada nawaitu bahwa ini kota kita, kita bagian dari kota ini. Dan itu sudah ditunjukkan gubernur dengan membantu acara ini. Kami tidak ada kata-kata lain lagi selain mengucapkan banyak terima kasih untuk Pak Gubernur dan semua jajarannya," ujar Tommy.