Lampu Bandara Soetta Padam, Pengunjung Panik

Ruang kedatangan internasional di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu malam, 24 Maret 2018.
Sumber :
  • VIVA/Sherly

VIVA – Para pengunjung atau calon penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, panik gara-gara lampu penerangan di bandara itu mati beberapa saat pada Sabtu malam, 24 Maret 2018.

Mereka sempat mengira sedang ada masalah pada sistem kelistrikan di bandara itu. Namun, mereka akhirnya menyadari bahwa pemadaman listrik itu karena memang disengaja sebagai bentuk partisipasi dalam aksi sukarela global Earth Hour 2018.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebelumnya memang mengimbau masyarakat untuk mematikan lampu dan peralatan elektronik yang tidak terpakai selama satu jam sejak pukul 20.30 WIB hingga 21.30 WIB.

Kevin, seorang pengunjung Bandara Soekarno-Hatta asal Jakarta, mengaku mendukung program itu sebagai bentuk penghematan energi dan partisipasi global.

“Lagi pula, tidak lama kok padamnya. Mungkin karena ini pun kawasan vital, bahaya juga kalau (padamnya) lama. Intinya, saya setuju," katanya.

Otoritas Bandara menyebut bahwa sebenarnya pemadaman listrik di beberapa titik saja tetapi bukan di kawasan yang sangat vital.

"Kami tentunya turut berpatisipasi dengan pengurangan penggunaan listrik di kawasan Patung Soekarno-Hatta, lokasi parkir kendaraan bahkan tower ATC, meski hanya beberapa menit. Terminal juga berlaku tapi tidak lama," kata M. Suriawan, Executive General Manager Kantor Cabang Utama Bandara Internasional Soekarno Hatta.

Menurutnya, bentuk partisipasi itu tidak memengaruhi jadwal atau operasional penerbangan. Sejumlah titik vital dalam jalur lepas landas atau pendaratan tidak dipadamkan.

"Dalam satu jam ini pemadamannya tidak serentak. Jadi kami lakukan bergilir, karena kalau serentak bisa berdampak gangguan operasional, dan itu tidak boleh," ujarnya.

Pemadaman serupa tak hanya di Bandara Soekarno-Hatta, melainkan juga di sejumlah bandar yang berada di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II.

Sedikitnya 15 bandara, antara lain Halim Perdanakusuma Jakarta, Kualanamu Medan, Supadio Pontianak, Minangkabau Padang, Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Husein Sastranegara Bandung, Sultan Iskandar Muda Banda Aceh, Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, Sultan Thaha Jambi, Depati Amir Pangkal Pinang, Silangit Tapanuli Utara, Blimbingsari Banyuwangi, dan Kertajati Majalengka.