Surat Kaleng, Modus Baru Teror atas Ulama
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Kepolisian melakukan tindak lanjut terkait beredarnya surat kaleng di Depok, Jawa Barat tentang penculikan sejumlah pemuka agama. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal, mengungkapkan polisi pun akan memanggil tokoh pemuka agama yang namanya tercatut di surat kaleng tersebut.
"Jelas (dipanggil), untuk dimintai keterangan," kata Iqbal di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 5 Maret 2018.
Menindaklanjuti beredarnya surat kaleng itu, kata Iqbal, polisi melakukan langkah antisipasi. Polres Depok telah menggelar tim untuk mengamankan yang diduga mengalami ancaman tersebut. Secara keseluruhan, Polres Depok telah memerintahkan Kapolsek untuk silaturahmi.
"Sekaligus mengamankan tokoh yang diancam itu, tapi kami terus melakukan penyelidikan juga," kata dia.
Baca: Teror Pembunuhan, TNI Kerahkan Pasukan Jaga Ulama Depok
Sejauh ini, lanjut Iqbal, polisi masih melakukan pendalaman penyidikan tokoh di balik ancaman. Selain itu, Iqbal mengatakan, polisi juga menyelidiki koneksi dengan kasus-kasus penyerangan yang lain di daerah lain.
Satgas Nusantara (Satgas Pemburu Hoaks dan Siber Polri) telah menyampaikan beberapa pesan terhadap masyarakat bahwa tidak semua kejadian yang kabarnya beredar di masyarakat sesuai dengan yang terjadi. Menurutnya, memang benar ada kekerasan terhadap pemuka agama. Namun, ada pula kejadian yang difabrikasi seolah-olah kekerasan terhadap pemuka ulama padahal kriminal biasa.
Bahkan, ada pula yang tidak terjadi kekerasan sama sekali, tetapi dikabarkan seolah terjadi kekerasan pada ulama. "Jadi dibumbu-bumbui, dikemas sedemikian rupa sehingga seperti nyata. Nah yang di Depok ada juga modus baru. Ini yang kami dalami," ujar Iqbal.
"Intinya begini, bahwa Polri melakukan pendalaman soal siapa yang menjadi aktor di balik kasus ini. Tapi belum tentu aktor ini yang mendesain kasus yang ada," katanya.
Baca: UIN Yogyakarta Larang Cadar, Mahasiswi: Kami kan Punya Hak
Sebelumnya, surat kaleng berisi ancaman penculikan yang ditujukan kepada ustaz beredar di perumahan GDC Cluster Gardenia Blok Q, Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. Surat itu ditemukan pada Sabtu 3 Maret lalu.
Surat kaleng itu pertama kali diketahui oleh satpam perumahan bernama Asep dalam bentuk paket dengan nama penerima Ustaz Shobur Gardenia. Paket itu dititipkan di pos perumahan.
Setelah paket itu dibuka, diketahui adanya surat berisi ancaman akan menculik sepuluh ustaz. Empat nama di antaranya merupakan penghuni perumahan GDC. Polisi pun sudah menindaklanjuti temuan tersebut dengan melakukan olah TKP dan pengamanan. (ren)