Cerita Maulana Saksikan Detik-detik Tewasnya Produser RTV
- VIVA / Eduward Ambarita
VIVA – Kejadian nahas menimpa Raden Sandy Syafiek yang tewas ditabrak mobil ternyata tak disangka Maulana Aditya. Mauala yang saat kejadian bersamaan dengan Sandy ketika bersepeda selamat dari kecelakaan.
Ia menceritakan, rutinitas bersepeda bersama komunitas kerap dilakukan tiap akhir pekan seharusnya tak melewati Jalan Gatot Subroto, tempat Sandy meregang nyawa.
"Kebetulan memang ingin coba jalur Gatsu (Gatot Subroto). Biasanya kan dari Tebet ke Pancoran belok kanan, enggak pernah lewat situ karena jalannanya rusak," kata dia saat ikut olah TKP di lokasi.
Maulana menyatakan, pagi itu sebelum kejadian, dia dan Sandy bertemu di kawasan Pondok Bambu, Jakarta, untuk memulai perjalanannya keliling Ibu Kota. Kebiasaan itu harus kerap dilakukan bersama teman-teman di komunitas tiap akhir pekan.
Menurut dia, kecelakaan yang menimpa Sandy sangat tidak terduga. Hal tersebut dikarenakan dirinya juga sempat terserempet mobil, namun tidak seperti Sandy yang terpental jauh.
"Saya cuma lecet aja. Lukanya almarhum lebih parah, di alis keluar darah dan robek, helm-nya pecah," kata dia.
Maulana menambahkan, mobil yang menabrak Sandy langsung lari begitu cepat. Sandy sempat ditolong oleh rombongan sepeda lain yang kebetulan melintas dan langsung membantu membawa ke Rumah Sakit Tebet, Jakarta.
"Pas kejadian, dia (Sandy) sudah langsung tidak sadar," kata Maulana.
Sepanjang perjalanan ke rumah sakit, Sandy disebutkan oleh Maulana masih bernyawa. Bahkan tim dokter yang menangani pun berupaya menyelamatkan, setidaknya menyadarkan korban. Namun nasib berkata lain, temannya bersepeda dari Pondok Bambu harus dipanggil lebih dulu oleh sang pencipta.
"Mungkin ya itu dia ada pendarahan di otak, helm-nya lepas juga," ujarnya.