Kapolres: Info Hoaks Nyaris Bikin Depok Membara
- VIVA/Zahrul Darmawan
VIVA – Pertikaian antarorganisasi masyarakat, atau ormas yang berujung pada isu SARA, nyaris pecah di Kota Depok. Dari hasil penyelidikan diketahui, ketegangan itu terjadi akibat info hoaks, alias bohong di media sosial.
"Di sinilah pentingnya peran media massa dalam meng-counter berita maupun isu yang meresahkan masyarakat," kata Kapolresta Depok, Kombes Pol Didik Sugiyarto, saat menghadiri perayaan Hari Pers Nasional (HPN) di Predator Land, area Depok Town Square, Jumat 9 Februari 2018.
Ketegangan yang terjadi gara-gara info hoaks di Bojonggede beberapa waktu lalu. Ribuan orang berkumpul dan saling tegang, nyaris terjadi bentrokan akibat info tersebut. "Beruntung, teman-teman media memberitakan yang sebenarnya, sehingga hal itu tidak meluas," ujarnya.
Terkait hal tersebut, Didik pun menyampaikan terima kasihnya pada media yang turut membantu dalam menjaga stabilitas keamanan di Kota Depok, dengan mengedepankan berita-berita yang berimbang dan dapat dipercaya.
Ia berjanji, akan terus mendukung wartawan dalam melaksanakan tugasnya di lapangan dan memantau penyebaran berita bohong, atau hoaks yang ramai di media jejaring sosial. Bahkan, Didik berjanji bakal menindak tegas oknum yang kedapatan menyebar info tersebut.
"Tanpa kompromi, kami akan tindak tegas demi ketertiban serta keamanan. Tentunya, kami butuh bantuan masyarakat untuk segera memberi tahu kalau ada berita hoaks yang menjadi viral," katanya
Di tempat yang sama, Wali Kota Depok, Mohammad Idris menyambut baik acara HPN 2018 ini. Menurutnya, momentum HPN 2018, mesti dimanfaatkan sebaik mungkin untuk memberikan pengetahuan bagi masyarakat, guna menangkal berita hoaks yang kerap ramai di media sosial.
"Insan pers sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi juga wajib mengedukasi masyarakat, agar tidak percaya begitu saja dengan berita yang kurang berfaedah," katanya.
Politikus PKS ini menambahkan, berita hoaks merupakan gerbang kehancuran. Sebab, tidak sedikit dari masyarakat yang mempercayai begitu saja tanpa menyelidiki akan kebenaran berita tersebut.
Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Depok, Sidharta Agung mengatakan, ini adalah momen penting untuk memberikan edukasi lebih dalam terhadap masyarakat terkait informasi yang kerap muncul dengan berbagai konten negatif.
"Informasi yang masuk sulit untuk disaring. Perlu adanya edukasi tentang itu. Peran pers menjadi sangat penting dalam mengimbangi berita yang tidak jelas sumbernya," kata pria yang merupakan salah satu wartawan televisi nasional ini.
Kegiatan HPN kali ini, kata Darta, juga diharapkan dapat memperkuat sinergisme antara wartawan dengan pemerintah dan aparat Kepolisian, demi menjaga ketertiban serta keamanan khususnya di Kota Depok.
"Ini juga berkaitan dengan pentingnya kedekatan antara insan pers dan masyarakat. Salah satunya dengan menjalin hubungan melalui acara yang kami buat ini," ujarnya.
Rangakaian peringatan HPN 2018 yang digelar Pokja Wartawan Depok ini juga dihadiri sejumlah unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) lainnya seperti Kepala Rumah Tahanan Cilodong, Kepala Kejaksaan Negeri Depok dan pakar hukum.
Dalam acara tersebut, para Muspida ini kemudian dibekali air soft gun dan menembak sasaran yang ditulis kalimat hoaks. Ini dianalogikan sebagai bentuk perlawanan terhadap berita bohong. Tak hanya itu, sejumlah awak media dan Muspida juga mengajak sejumlah anak yatim, untuk nonton film Bunda secara gratis di bioskop Cinemax, Depok Town Square.