Bulog: Beras Busuk Bahan Oplosan Belum Tentu Punya Kami
VIVA.co.id – Kepala Bulog DKI-Banten, Agus Dwi Indiarti mengaku tak yakin kalau beras busuk di gudang Jl Raya Perancis Pantai Indah Dadap Kosambi Timur, Tangerang, merupakan beras dari Bulog. Menurutnya, kemasan Bulog sudah bisa ditemukan di mana-mana.
"Kami juga belum yakin ini beras reject Bulog karena kemasan Bulog ada di mana-mana. Gampang ditirunya," kata Agus di lokasi, Selasa, 26 April 2016.
Ia pun menjelaskan sulit untuk membedakan beras layak dikonsumsi dengan beras oplosan milik AM. Pasalnya, jika hanya dilihat oleh mata telanjang beras tersebut seolah memiliki kesamaan dengan beras pada umumnya. "Secara kasat mata tidak bisa kita bedakan. Ini (memakai) pemutih atau tidak," kata dia.
Menurutnya, untuk dapat membedakan beras tersebut, caranya adalah dengan di uji di laboratorium. Maka dari itu, pihaknya sangat mendukung aparat kepolisian untuk bisa menindak pelaku-pelaku lainnya selain AM, agar tak merugikan masyarakat lebih banyak.
Lebih lanjut Agus meneruskan, beras Vietnam ini sebenarnya sebagai beras cadangan negara dan raskin. Tapi, jika benar ini ternyata beras reject Bulog, biasanya akan segera dimusnahkan.
"(Karena) Kalau beras model ini disimpan di gudang Bulog, pasti akan nular ke beras lainnya. Beras seperti ini biasanya mudah kena hama dan kutu dan kami tidak mau beras kami kena juga," kata dia.
Sebelumnya diketahui jajaran aparat Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya, membongkar gudang beras oplosan di Jl Raya Perancis Pantai Indah Dadap Kosambi Timur, Tangerang, pada Kamis, 21 April 2016.
Di sana, polisi mendapati beras asal Vietnam yang sudah tidak layak dikonsumsi diopolos dengan beras lokal, dan bahan kimia pemutih, yang hasilnya nanti dibungkus kembali menggunakan karung beras bertuliskan Beras Bulog dengan berat karung 15 kg.
Secara kasat mata sulit dibedakan
Secara kasat mata, beras oplosan ini memang sangat dibedakan. Tak heran jika pihak kepolisian dan Bulog seragam mewanti-wanti masyarakat untuk lebih jeli saat membeli beras.
"Pada umunya, masyarakat banyak tertipu dengan karung beras tersebut yang bertuliskan Beras Bulog dan juga warna beras yang terlihat putih," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Mujiono di lokasi.
Terkait efek samping dari mengkonsumsi beras tersebut, dirinya mengatakan, pihaknya masih melakukan penelitian terhadap beras oplosan tersebut, guna mengetahui efek samping bagi masyarakat yang mengkonsumsinya dalam jangka panjang.
"Kita masih melakukan pemeriksaan di Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri terkait beras oplosan ini. Kita sudah tahu siapa oknum yang telah melancarkan beras Vietnam yang tak laik dikonsumsi masuk ke Indonesia," kata dia.