Apes! Usai Kursus Bahasa Indonesia, Mahasiswa Asal Sudan Ini jadi Korban Jambret di Palembang

Korban Mohammed saat diwawancarai awak media usai membuat laporan Polisi di SPKT Polrestabes Palembang.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Sadam Maulana (Palembang)

Palembang, VIVA - Mahasiswa asal Negara Sudan yang menimba ilmu di Tanah Air kembali jadi korban tindak kejahatan di Palembang. Korban kali ini adalah Abu Baker Moawya Hassan Mohammed (22).

Mahasiwa Universitas Muhammadiyah Palembang itu merupakan warga Sudan kedua yang jadi sasaran korban kejahatan di Ibukota Sumatera Selatan. Sebelumnya, mahasiswa asal Sudan lainnya yang kuliah di Universitas Sriwijaya (Unsri), Mahdi Merghani (24), sudah lebih dulu jadi korban tindak kriminal.

Mahdi menjadi korban kejahatan usai mess yang ditempatinya disatroni maling. Sementara, Abu Baker Moawya Hassan Mohammed, jadi korban jambret.

Mohammed yang tinggal di kawasan Banten Palembang itu pun melaporkan kejadian tersebut ke Polrestabes Palembang, Rabu, 22 Januari 2025. Meski belum fasih berbahasa Indonesia, namun laporannya sudah diterima petugas SPKT.

Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

Kepada petugas piket pengaduan, Mohammed mengatakan peristiwa yang ia alami terjadi pada 28 Desember 2024, sekitar pukul 03.00 WIB. Insiden yang dialaminya terjadi di Jalan Banten II, tepatnya depan kos Doa Ibu, Silaberanti, Kecamatan Jakabaring Palembang.

"Kejadiannya memang sudah lama. Saya sempat melaporkan kejadian ini ke pihak Fakultas. Namun, baru hari ini diarahkan untuk melapor ke sini," kata Mohammed, mahasiswa semester 3 Jurusan Elektro ini.

Dia menjelaskan, insiden kriminal yang dialaminya itu terjadi berawal saat dirinya sedang mencari makan usai kursus bahasa Indonesia.

"Saat itu saya baru saja datang ke Palembang. Saya mahasiswa pindahan dari Sudan. Lalu, datang ke sini langsung belajar bahasa Indonesia. Usai pulang saya mencari makan tidak jauh dari kos," katanya. 

Pun, saat berjalan kaki, dia didatangi dua pelaku yang menggunakan sepada motor. Kawanan pelaku itu menendang Mohammed hingga terjatuh.

"Mereka datang dengan tiba-tiba langsung menendang saya. Akibatnya saya terjatuh," tuturnya. 

"Sedangkan handphone yang sedang saya gunakan terjatuh dan langsung dirampas pelaku," lanjutnya. 

Dia mengatakan handphone miliknya yang digondol pelaku ada daftar nomor penting.

"Saya sudah ke GraPARI, namun tidak diberi petugas saat meminta nomor saya. Saya juga berharap atas laporan ini pelaku ditangkap," ujar Mohammed.

Imbas kejadian itu, korban mengalami luka lecet di lutut dan tangan. Selain itu, ia kehilangan satu unit Handphone merk Realme C 65.

Adapun laporan Mohammed juga sudah diterima petugas dengan laporan kasus pencurian dengan kekerasan (curas) pasal 365 KHUP.

"Benar, laporan korban sudah kita terima dan segera ditindaklanjuti Anggota Satreskrim Unit Pidana Umum (Pidum), untuk melakukan penyelidikan dan menangkap pelaku," ujar KA SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery.