Viral Dosen UIN Makassar Diduga Lecehkan Mahasiswi, Ini Kata Dekan

Ilustrasi pelecehan seksual
Sumber :
  • pixabay

MAKASSAR, VIVA – Oknum dosen Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) diduga melakukan pelecehan seksual terhadap seorang mahasiswi.

Peristiwa tak senonoh tersebut viral di media sosial. Dalam media sosial Instagram yang beredar dijelaskan secara detail peristiwa seorang mahasiswi mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan dari dosennya.

Menurut informasi, mahasiswi itu diduga dilecehkan saat menyetor hafalan hadis sebanyak dua kali yakni pada September dan Oktober 2024 lalu. 

Gedung Rektorat Kampus UIN Alauddin Makassar. (Dokumen Humas UIN Makassar).

Photo :
  • VIVA.co.id/Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)

Dekan Fakultas Adab dan Humaniora (FAH) UIN Alauddin Makassar, Prof Barsihannor mengatakan, pihaknya telah mengantongi keterangan dari beberapa pihak termasuk korban dan pelaku. Dia menegaskan bahwa dosen inisial IA tidak lagi mengajar atau menjadi dosen di FAH.

"Jadi saya bilang saya tidak ingin lagi ini berlanjut di sini jadi saya sudah minta dia (IA) berhenti di fakultas mengajar hari itu juga karena saya sudah dengar dari mahasiswi dan dosen," ujar Barsihannor kepada wartawan, Rabu, 25 Desember 2024.

Barsihannor menjelaskan bahwa sebenarnya dosen berinisial IA tersebut bukanlah pegawai tetap atau dosen dari FAH. Sebab, IA sebenarnya dosen pindahan dan penempatannya di Fakultas Dakwah hanya saja untuk sementara ditempatkan di FAH.

"Dia pindahan dari Kementerian Agama yang secara kebetulan mulanya ditempatkan di FAH. Nanti di fakultas baru keluar SK dosennya. SK dosennya ditempatkan di Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK),” ujarnya.

Lebih lanjut, guru besar UINAM itu menyebutkan, pihaknya telah mengatensi kasus ini dengan meminta kepada korban agar melaporkan kasus ini ke polisi, dewan kehormatan kampus, dan Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Alauddin Makassar. 

"Universitas berkomitmen untuk memberikan ruang aman dan nyaman untuk belajar dan bebas dari semua bentuk kekerasan, termasuk pelecehan seksual. Dan saya pribadi mengecam keras terjadinya kasus pelecehan seksual oleh siapapun dan di tempat mana pun apalagi di kampus  dilakukan oleh dosen, tenaga pendidikan atau mahasiswa. Saya kecam keras itu," ujarnya.