Rumah Tidak Dapat, Uang Ratusan Juta Milik Wanita Cantik Ini Malah Raib Digelapkan Vendor

Korban bernama Fatmawati saat melapor ke polisi.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon

Jakarta, VIVA - Niat hati mau punya hunian di Jakarta, tapi seorang wanita cantik bernama Fatmawati (31), malah kena tipu. Korban mesti kehilangan duit ratusan juta rupiah.

Dia menjelaskan, awalnya sudah buat perjanjian beli rumah yang ditawarkan terlapor dalam hal ini pihak vendor rumah. Fatmwati mesti membayar Rp1,1 miliar dengan uang muka atau donw payment (DP) sebesar Rp300 juta di jalan Pagelarang, Bambu Apus, Cipayung Jakarta Timur.

“Namun, sudah satu tahun berjalan proses nya mandek dan janji membalikan dana DP. Namun, tidak ditepati sampai saat ini,” kata Fatmawati, Kamis, 19 Desember 2024.

Akibatnya, uang muka Rp300 juta ke vendor pun raib belum dikembalikan. Pun, perjanjian uang kompensasi Rp198 juta yang seharusnya jika waktu tiga bulan bila rumah belum berdiri harus dibayar vendor.

“Masalah semakin rumit, karena pihak vendor yang selalu berkelit ketika ditagih janjinya,” kata dia.

Pada akhirnya, saat memutuskan melaporkan dugaan penggelapan uang ke polisi, dia mengaku malah mendapat teror dari terlapor. Korban dapat ancaman secara verbal lewat pesan WhatsApp.

Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.

Photo :
  • VIVAnews/Tri Saputro

 

Laporannya bernomor LP/B/392/VIII/2024/SPKT/ POLSEK CIPAYUNG/POLRES METRO JAKTIM/POLDA METRO JAYA pada 6 Agustus 2024.

Developer mengancam dan keluarga akan menghancurkan keluarga saya. Karena tidak terima perlakukan kami seperti melapor dan lain-lain,” kata dia.

Ia merasa banyak hal aneh yang menimpa keluarganya semenjak ancaman didapat. Seperti percobaan hipnotis hingga ancaman tidak kasat mata dirasakan keluarganya. “Serta (bulan) Januari, pihak developer meminta maaf. karena melakukan hal gaib, agar saya nurut seperti terhipnotis,” ujarnya.

Namun, sudah kurang lebih empat bulan sejak laporan, kasus itu belum ada progres signifikan. Fatmawati mengaku berdasar laporan dari polisi, pemilik vendor telah dinyatakan kabur atau menghilang, dengan tak memenuhi panggilan dari penyidik. 

“Terakhir dicari, kata polisi Taufan kabur, gak tahu kemana. Sampai sekarang masih nunggu dari polisi,” katanya.

Alhasil, demi mencari keadilan, dia melaporkan masalah ini ke 'Lapor Mas Wapres' dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sesuai nomor tercetak #8473526. Fatmawati menjelaskan alasanya ingin mengadukan masalah ini ke 'Lapor Mas Wapres' karena segala upaya telah ditempuh, termasuk melaporkan pemilik vendor ke Polsek Cipayung.

“Harapan saya kepada tim dari Wakil Presiden dapat membantu permasalahan yang sedang dihadapi pelapor dengan mendorong pihak kepolisian untuk segera menyelesaikan kasus penipuan atau penggelapan tersebut,” kata dia.

“Sudah saya laporkan ke pihak kepolisian Polsek Cipayung Jakarta Timur. Namun, sudah 2 kali panggilan pelaku mangkir tidak hadir dalam pemeriksaan konfrontir. Saat ini polisi kesulitan untuk menemukan pelaku,” ujarnya lagi.