Korban Pelecehan Seksual Agus Buntung di Lombok Bertambah Jadi 13 Orang

IWAS alias Agus terduga pelaku pelecehan seksual di Lombok (istimewa)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Lombok, VIVA  – Tersangka pelecehan seksual IWAS (21 tahun) atau akrab disapa Agus Buntung asal Lombok, Nusa Tenggara Barat terus bertambah. Berdasarkan laporan terbaru, ada sebanyak 13 korban yang teridentifikasi menjadi korban persetubuhan Agus.

Ketua Komisi Disabilitas Daerah (KDD) NTB, Joko Jumadi mengatakan, dari 13 korban ada sebanyak tiga di antaranya adalah anak di bawah umur.

“Termasuk tiga anak di bawah umur,” ujarnya, Selasa, 3 Desember 2024.

Joko mengatakan saat ini sudah lima korban telah diperiksa kepolisian terkait dugaan pelecehan seksual dengan tersangka Agus Buntung.

Wayan Agus, pemuda disabilitas tanpa tangan jadi tersangka perkosaan

Photo :
  • tvOne

Joko juga mengatakan telah menyerahkan penanganan laporan ke Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Mataram terkait tiga anak yang diduga menjadi korban Agus.

“Jika korban anak sudah siap untuk melapor, kami akan berkoordinasi dengan Polda,” kata dia.

Kasus Agus mulai mencuat saat seorang mahasiswi melaporkan dirinya atas kasus pelecehan seksual yang terjadi pada 7 Oktober 2024. Setelah serangkaian penyelidikan dan penyidikan, Agus kemudian ditetapkan sebagai tersangka oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTB.

Kasus tersebut menjadi perhatian publik karena Agus lahir cacat tanpa kedua tangan, sehingga banyak yang menuding Agus telah difitnah oleh korbannya.

Namun setelah banyaknya korban yang mulai muncul, publik pun berbalik mengecam tindakan Agus.

Bahkan, pemilik homestay di Mataram lokasi Agus diduga menyetubi mahasiswi mengungkapkan fakta bahwa Agus adalah langganan tetapnya.

“Dia setiap hari dengan orang yang berbeda bukan satu orang, besok datang lain, besok lain. Dia sekitar satu bulan di sini, tapi intens sering sehari dua kali, bisa tiga kali dia,” kata pemilik homestay, Shinta, Selasa, 3 Desember 2024.

Shinta mengatakan saat Agus dan wanita yang dibawa keluar dari kamar, kondisi wanita beragam, mulai dari ada yang menangis, panik hingga lari.

“Yang keluar dari kamar pertama ada yang panik, kedua ada yang nangis, ketiga ada yang lari,” ujarnya.

Agus sebelumnya mengungkapkan dirinya dijebak oleh korbannya. Dia berdalih karena kondisi disabilitas membuat dirinya tidak mungkin melakukan hal tersebut. Namun satu persatu fakta baru yang menyudutkan Agus mulai terkuak.