Kronologi Mahasiswi Asal Tulungagung Dibacok dan Dibakar Pacar di Bangkalan

Kapolres Bangkalan AKBP Febri Isman Jaya.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Nur Faishal (Surabaya)

Bangkalan, VIVA - Kepolisian Resor Bangkalan, berhasil mengungkap temuan mayat wanita muda dalam kondisi terbakar di Desa Lantek Barat, Kecamatan Galis, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Korban adalah mahasiswi berinisial EJ (20 tahun) asal Tulungagung. Ia dibunuh pacarnya, MMA (21), warga Bangkalan.

Kapolres Bangkalan, Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya menjelaskan, peristiwa pembunuhan sadis itu bermula saat korban dan tersangka bertemu di sebuah indekos pada Sabtu, 30 November 2024. Di sana, korban meminta pertanggung jawaban karena dihamili tersangka. Pada Minggu, 1 Desember 2024, korban mengajak tersangka untuk bertemu.

"Karena tersangka sedang ada PPL, maka diundur, kurang lebih jam 8 [malam] baru bisa ketemu. Setelah ketemu, tersangka mengajak korban ke Lantek untuk melakukan cek kandungan," kata AKBP Febri, di Markas Polres Bangkalan, Senin, 2 Desember 2024.

Di tengah perjalanan, korban dan tersangka cekcok terkait kondisi korban yang hamil. "Cekcok mulut, sehingga di perjalanan tersangka memberhentikan motornya di Galis. Karena mungkin emosi tersangka langsung membacok korban," terang Febri.

Bacokan pertama mengenai leher korban dan sabetan senjata tajam kedua mengenai kepala korban. "Setelah terjatuh, tersangka menggorok leher korban. Untuk menghilangkan jejak, tersangka menarik tubuh korban ke sebuah rumah yang kosong, somil," jelas Febri.

Tersangka kemudian pergi membeli bahan bakar, dan setelah itu menyiramkan ke tubuh korban lalu membakarnya. "Setelah [tubuh korban] terbakar, tersangka malah balik ke rumahnya. Dan kemudian kami dari Polres Bangkalan melakukan penangkapan tersangka di rumah orangtuanya," kata Febri.

Peristiwa ini bermula dari sebaran foto korban dalam kondisi tubuh terbakar dengan api yang masih menyala di jejaring WhatsApp. Foto itu dibumbui keterangan informasi adanya mayat terbakar dan meminta siapa pun yang kehilangan anggota keluarga agar datang ke Galis.