Pelaku Mutilasi Wanita Tanpa Kepala di Muara Baru Teman Dekat Korban, Motifnya Digali Polisi

Fauzan Fahmi (43), pelaku pembunuh wanita tanpa kepala di Jakut
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA - Polisi mengungkap hubungan antara Fauzan Fahmi (43), pelaku pembunuhan sadis terhadap wanita berinisial SH (40). Fauzan membunuh SH dengan memutilasi jasad korban SH.

Jenazah SH ditemukan tanpa kepala di Danau Muara Baru pada Selasa, 29 Oktober 2024. 
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, pelaku Fauzan dan korban SH sebagai teman dekat. Namun, hubungan mereka belum diungkap oleh pihak kepolisian.

“Fauzan Fahmi adalah teman dekat dari korban. Namun, kami masih melakukan pendalaman lebih lanjut mengenai hubungan mereka,” kata Ade Ary pada Kamis, 31 Oktober 2024. 

Ilustrasi borgol untuk pelaku kejahatan.

Photo :
  • ientrymail.com

Dia mengatakan, penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motif di balik tindakan brutal yang dilakukan Fauzan.

Dari laporan yang diterima, jasad SH ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Tubuh korban tanpa kepala dibungkus dengan karung, selimut, dan kardus. 

Polisi pun melakukan investigasi mendalam dilakukan dan pada hari yang sama. Kepala korban SH ditemukan di semak-semak di kawasan Pluit, Jakarta Utara, dengan jarak sekitar 600 meter dari lokasi penemuan jasadnya.

Kejadian itu mengindikasikan pelaku berupaya menyembunyikan jejak perbutan kriminalnya. Namun, pihak kepolisian dengan cepat melacak dan menemukan bagian tubuh korban yang hilang.

Pelaku Fauzan ternyata memiliki profesi sebagai tukang jagal sapi dan kambing. 

"Tersangka ini sehari-harinya berprofesi sebagai tukang potong hewan. Pisau yang digunakan untuk membunuh korban adalah alat yang biasa digunakannya untuk memotong hewan,” kata Kombes Ade Ary.

Polisi masih menggali lebih dalam mengenai latar belakang dan motivasi pelaku yang tega berbuat sadis membunuh korban. 

“Penyidik dari Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya terus melakukan pendalaman untuk mengetahui motif atau alasan di balik tindakan brutal ini,” kata Ade Ary.