Alasan Indra Jaya Sekap Bocah 7 Tahun di Pospol Pejaten, Pinjam Uang Tak Diberi

Pelaku penyekapan bocah berusia 7 tahun di pospol Pejaten (tengah)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Andrew Tito

Jakarta, VIVA — Polisi telah mengungkap modus Indra Jaya, pria berusia 54 tahun, yang menculik dan menyekap bocah berusia 5 tahun di Pos Polisi (Pospol) Pejaten, Jakarta Selatan. 

Modus operandi pelaku terungkap ketika ia berusaha meminjam uang dari orang tua korban tetapi tidak mendapatkan respons yang diharapkan.

“Setibanya di lokasi kejadian, pelaku mencoba meminjam uang kepada ibu korban, namun permintaannya ditolak,” jelas Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Nicolas Ary Lilipaly, dalam konferensi pers yang diadakan pada Selasa 29 Oktober 2024.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly.

Photo :
  • ANTARA/Syaiful Hakim

Pada saat kejadian, ibu korban sedang menjalankan aktivitas berjualan, meninggalkan anaknya bersama pelaku.

Dalam situasi tersebut, niat jahat Indra mulai muncul. Ia berencana mengajak anak tersebut berkeliling menggunakan sepeda motor milik seorang saksi. 

Ketika anak itu tidak juga kembali, ibu korban mulai khawatir dan mencoba menghubungi Indra, tetapi tidak ada jawaban yang diterimanya.

Di hadapan pihak kepolisian, Indra Jaya mengaku bahwa tindakan menculik dan menyekap bocah tersebut adalah upaya untuk memaksa orang tua korban memberikan uang pinjaman yang sebelumnya dimintanya. 

Pelaku bahkan mengancam akan melukai anak tersebut jika tidak mendapatkan apa yang diinginkannya. 

“Modus dari IJ adalah untuk menculik anak perempuan berusia 5 tahun ini sebagai bentuk barter, mengingat ia tidak mendapatkan pinjaman yang diminta. Ia beranggapan bahwa dengan mengancam, orang tua korban akan merasa terpaksa memberikan uang,” ungkap Nicolas.

Peristiwa menyedihkan ini terjadi di Pospol Pejaten pada Senin pagi, 28 Oktober 2024, dan menjadi tontonan publik yang mengejutkan.

Dalam proses penyanderaan, pelaku bahkan menodongkan senjata tajam ke leher bocah malang tersebut saat hendak diamankan oleh petugas. 

Keadaan ini menambah ketegangan di lokasi dan memicu kekhawatiran di antara warga sekitar.

Tim kepolisian kemudian melakukan negosiasi dengan pelaku, yang berlangsung dengan cukup sulit mengingat Indra membawa senjata tajam. Polisi harus sangat berhati-hati untuk menghindari kemungkinan terburuk. 

Akhirnya, pelaku setuju untuk keluar dari Pospol Pejaten setelah pihak kepolisian memenuhi salah satu permintaannya, yaitu menyediakan mobil sesuai dengan keinginannya.

Lebih lanjut, terungkap bahwa Indra adalah rekan bisnis ayah korban dan diduga mengalami halusinasi akibat penggunaan narkoba jenis sabu. 

Setelah penangkapan, penanganan kasus ini diserahkan kepada Polres Metro Jakarta Timur, mengingat tempat kejadian perkara berada di wilayah tersebut. 

Orang tua korban juga telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Timur.