Polisi Gelar Prarekonstruksi Cari Tahu Titik Lompat 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi
- ANTARA Foto
Jakarta, VIVA- Polisi mengungkap telah menggelar prarekonstruksi (pra reka ulang adegan) kasus tujuh jasad remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi. Hal itu diungkap Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Polisi Audy Joize Oroh.
"Kami baru pra rekonstruksi, hari Senin kemarin. Kalau olah TKP (tempat kejadian perkara) pada saat penemuan jenazah kami langsung lakukan olah TKP," kata dia, Kamis, 26 Sepetember 2024.
Adapun prarekonstruksi dilakukan guna mengungkap rangkaian peristiwa. Dari mulai kumpul, hingga nekad lompat ke kali lantaran dugaan takut patroli polisi sampai mereka akhirnya tewas.
"Pra rekonstruksi untuk mengetahui kondisi tempat penemuan jenazah, kemungkinan tempat terjun atau lompat itu," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Dani Hamdani, mengonfirmasi bahwa petugas patroli melepaskan tembakan peringatan saat menggerebek kerumunan puluhan remaja di sebuah gubuk di Jalan Cipendawa, Kelurahan Bojong Mentang, Rawalumbu, Kota Bekasi, pada Sabtu 21 September 2024.
Aksi ini dilakukan setelah polisi mencurigai para remaja tersebut hendak terlibat dalam tawuran.
"Ada tembakan peringatan untuk membubarkan massa," ujar Kombes Dani di lokasi penemuan tujuh jenazah remaja yang ditemukan tewas mengapung di Kali Bekasi, Jatiasih.
Untuk diketahui, tujuh mayat laki-laki ditemukan di Kali Bekasi berdasarkan laporan dari warga yang sedang mencari kucing peliharaannya.
"Pada pagi hari, kami menerima informasi tentang penemuan jenazah dari masyarakat. Awalnya, seorang warga yang hendak memberi makan kucing peliharaannya tidak menemukannya dan mulai mencari di sekitar sungai. Di situlah saksi melihat ada jenazah mengambang," ujar Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, Komisaris Polisi Audy Joize Oroh.
Keberadaan posko pengaduan ini diharapkan dapat membantu keluarga yang kehilangan, dan memberikan informasi yang jelas mengenai situasi ini. Pihak kepolisian berkomitmen untuk menelusuri lebih lanjut kasus ini.
Sejauh ini, baru dua dari tujuh mayat remaja itu yang teridentifikasi identitasnya. Mereka adalah Muhammad Rizki (19) dan Ahmad Davi (16). Sisa lima jenazah masih di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Proses identifikasi kelimanya masih terus dilakukan.