Polisi Satroni Lokasi 7 Remaja Sebelum Tewas di Kali Bekasi Karena dapat Info Mau Tawuran
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta, VIVA - Anggota Patroli Perintis Presisi Polres Metro Bekasi Kota mendatangi lokasi kumpul tujuh remaja yang ditemukan tewas dalam Kali Bekasi.
Polisi bisa sampai ke lokasi kumpul mereka pasca patroli siber. Dalam patroli siber ditemukan ada live Instagram mengajak tawuran. Alhasil, polisi menyatroni lokasi tersebut.
"Sehingga akhirnya menemukan informasi itu di medsos, di IG, kemudian mendatangi lokasi kerumunan itu," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi pada Senin, 23 September 2024.
Ada sembilan orang yang ke sana karena informasi bakal ada tawuran. Hingga kini, kesembilan anggota Korps Bhayangkara itu diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan Polda Metro Jaya.
Sementara itu, jumlah mereka yang berkerumun termasuk tujuh remaja yang tewas diduga mencapai 60 orang.
"Mohon waktu masih bekerja, nanti sambil kita nunggu hasil penyelidikan oleh Satreskrim ya, kan saat ini masih berlangsung proses autopsikan, pemeriksaan terhadap jenazah di RS Polri Kramat Jati," ujarnya.
Penjelasan Kapolda Metro Jaya
Sebelumnya, geger ditemukan tujuh mayat remaja laki-laki mengambang di Kali Bekasi, Kota Bekasi pada Minggu pagi, 22 September 2024. Kondisi tujuh mayat itu sudah dalam kondisi membengkak di bagian wajah.
Tujuh jenazah juga sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati, untuk dilakukan proses identifikasi. Diduga, para korban nekat melompat karena takut kena patroli polisi.
Terkait itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto sudah beri penjelasan. Dia menduga tujuh remaja yang ditemukan tewas di Kali Bekasi, Kota Bekasi karena nekat menceburkan diri lantaran takut kena patroli polisi.
Dia bilang dalam mengusut kasus ini, pihaknya melibatkan Propam Polri dan Kompolnas.
"Yang sudah bisa diambil keterangan memang mereka menceburkan diri ke sungai karena adanya ketakutan. Ketakutan adanya patroli yang lewat atau yang menegur. Menegurnya sejauh mana ini sedang kami dalami oleh Propam," kata Karyoto di lokasi TKP pada Minggu, 22 September 2024.
Karyoto mengakui, pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 03.00 WIB, ada patroli polisi di kawasan Jatiasih. Menurut dia, petugas yang berpatroli kemudian menemukan sekelompok remaja yang sedang berkumpul di lokasi.
Polisi juga sempat melakukan pembubaran terhadap kelompok remaja. Ada beberapa yang diamankan karena kedapatan membawa senjata tajam.
Karyoto menuturkan ada informasi awal bahwa kelompok remaja yang berkumpul beralasan ingin merayakan ulang tahun. Menurut dia, polisi juga masih mendalami informasi tersebut.
"Informasinya katanya ulang tahun, ulang tahun mana kuenya, mana tempatnya? Kan tidak mungkin ulang tahun di sini," ujar Karyoto.
Dia menekankan pihaknya juga mempertanyakan kelompok remaja berada di lokasi pada pukul 03.00 dini hari. "Yang mesti dipertanyakan adalah kenapa 03.00 WIB adik-adik kita ini ada berada di sini," tuturnya.