Selebgram Mataram Dianiaya Kekasihnya yang Lansia, Ditodong Pistol dan Dipukul

Ayu Selfia Wati (28) mengaku dianiaya dan diancam kekasih (Instagram ayuselfiawati_)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Satria Zulfikar (Mataram)

Lombok, VIVA  – Seorang selebgram di Mataram, Nusa Tenggara Barat melaporkan kekasihnya ke Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB atas kasus penganiayaan, Rabu, 18 September 2024.

Selebram bernama Ayu Selfia Wati (28) mengaku dianiaya dan diancam akan ditembak oleh kekasihnya berinisial LS (62).

“Berkali-kali dipukul. Pulang dari Surabaya ke Lombok sendiri, barang-barang pun diambil selalu aku maafin kok sebelumnya,” katanya.

Ilustrasi kekerasan.

Photo :
  • Pixabay

Ayu mengaku sempat diculik oleh pelaku di rumahnya dengan membawa dua ajudannya yang merupakan seorang TNI.

“Diculik di rumah sendiri dengan bawa dua ajudan TNI pun dia berani, karena dia tahu aku janda dan hanya tinggal dengan anakku,” ujarnya.

Bahkan LS menyuruh ajudannya mengambil senjata api dan mengancam korban. Itu membuat anak korban ketakutan.

“Sampai di titik dia nyuruh ajudannya ambil senpi di depan anak dan ART-ku. Tentu anakku sangat takut dan terguncang,” kata dia.

Tidak hanya ancaman dan penganiayaan, Ayu mengaku banyak barang dan data pribadinya diambil dan disebarkan.

“HP dicuri, foto video masa lalu disebar ke orang-orang melalui HPku sendiri. Setelah dipukul, dilaporin pula penggelapan yang notabene dia yang curi HPku sendiri,” katanya.

LS datang ke rumah korban dan memaksa korban untuk ikut dengannya. Bahkan di dalam mobil, korban disiram air dan dijambak.

Pelaku menganiaya korban karena menuduh korban memiliki hubungan asmara dengan mantan asistennya berinisial D. Akibatnya korban mengalami luka di bagian wajah, paha dan betis.

Ilustrasi kekerasan perempuan

Photo :
  • www.pixabay.com/Counselling

Kejadian tersebut dilaporkan korban bersama kuasa hukumnya di Polda NTB.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda NTB Kombes Syarif Hidayat membenarkan penganiayaan tersebut yang menimpa korban.

"Iya (sudah diperiksa) tapi baru korban. Kami masih lidik apakah benar (penganiayaan) karena ada saksi juga yang melihat (saat kejadian)," kaya Kombes Syarif.