Terkuak, Ternyata Ini Pemicu Suami Tusuk Istrinya hingga Tewas di Kebagusan
- VIVA.co.id/Andrew Tito
Jakarta, VIVA – Kapolsek Pasar Minggu Kompol Anggiat Sinambela mengungkapkan penyebab peristiwa Suami berinisial AS tega menusuk istrinya FF hingga tewas. Menurut Anggiat, peristiwa sadis itu dipicu oleh rasa kesal suami karena merasa tidak diperhatikan oleh istrinya ketika tengah mengalami sakit.
"Jadi menurut keterangan pelaku. Pada tanggal 17 Juli 2024, korban diketahui selingkuh dan kabur ke daerah Medan, membawa anak laki-lakinya yang berusia 5 tahun. Satu minggu kemudian, korban kabur ke Jambi," ujar Kompol Anggiat Sinambela kepada wartawan, Rabu 4 September 2024.
Anggiat menjelaskan bahwa setelah kabur, pelaku dan korban kemudian melakukan komunikasi. Akhirnya keduanya sepakat bertemu dan pelaku membelikan korban tiket transportasi agar korban pulang ke Jakarta.
Kemudian, Anggiat menuturkan dugaan permasalahan utamanya yakni ketika AS mengalami sakit. AS meminta kepada FF untuk mengurusinya karena sakit. Permintaan tersebut, diminta AS setelah dirinya kembali hidup bersama dengan FF setelah kabur.
"Bermula pelaku sedang sakit, pada saat itu mungkin sakit lah," kata Anggiat.
AS pun merasa kesal karena tidak diurusi FF ketika dirinya sakit. Setelah itu terjadi cekcok, sehingga FF meminta cerai.
"Iya, marah lah dan ribut lah dengan istrinya. Korban juga menyebut ada kata kata ingin cerai, sehingga pelaku kesal. Pelaku membanting handpone miliknya," kata Anggiat.
"Akibat pernyataan itu, pelaku jadi sakit hati dan marah kepada korban. Pelaku keluar kontrakan berpura-pura beli es, padahal mengambil sebilah pisau di rumah untuk menusuk korban," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Seorang perempuan inisial FF tewas usai mengalami luka tusuk di rumah kontrakannya kawasan Kebagusan, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu 4 September 2024 sekira pukul 00.11 WIB.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengatakan bahwa ketika di lokasi, seorang saksi melihat pelaku yakni AS terlihat menenteng sebilah pisau. Saat itu, saksi baru saja pulang menjalani tugasnya sebagai driver ojek online (ojol).
"Saksi sehabis pulang dari ngojek mendengar ada suara teriakan kemudian saksi langsung keluar rumah mengecek lokasi," ujar Kombes Ade Ary dalam keterangannya, Rabu 4 September 2024.
Ade Ary menjelaskan bahwa setelah itu, saksi pun masuk ke dalam rumah korban dan pelaku. Saksi pun melihat pelaku dalam kondisi menenteng sebilah pisau.
"Saksi melihat pelaku keadaan sedang memegang 1 bilah pisau yang berlumur darah, karena aksi pelaku di lihat oleh saksi 1. Pelaku langsung membuang pisau uang dipegangnya ke lantai," kata Ade.
Atas dasar itu, saksi melihat FF sudah terkapar diatas kasur dalam kondisi yang penuh dengan darah. Saksi pun membawa korban ke puskesmas terdekat, namun nyawanya tak lagi tertolong.