Pabrik Narkoba Terbesar di Indonesia Beroperasi 2 Bulan, Sehari Produksi 4 Ribu Butir Pil Xanax
- VIVA.co.id/Uki Rama (Malang)
Malang – Pengungkapan pabrik narkoba terbesar di Indonesia yang berada di Jalan Bukit Barisan, Klojen, Kota Malang menggemparkan kota pendidikan. Sebab, Kota Malang yang selama ini menjadi julukan bagi para pelajar dari seluruh Indonesia ternyata menjadi tempat produksi 3 jenis narkotika.
Narkoba itu, ganja sintetis atau tembakau gorila, ekstansi, dan xanax. Tidak tanggung-tanggung kapasitas produksi di rumah ini cukup besar. Sehari bisa memproduksi 4 ribu butir pil xanax. Dimana narkoba ini termasuk psikotropika golongan satu.
Sedangkan pabrik narkoba ini diketahui sudah beroperasi selama 2 bulan dan baru terungkap pada Selasa, 2 Juli 2024 kemarin.
"Kami menyebut ini pabrik terbesar karena bisa memproduksi sinte dengan jumlah terbesar yang pernah kami ungkap di Indonesia. Kapasitasnya, sehari bisa produksi 4 ribu butir pil xanax," kata Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada, pada Rabu, 3 Juli 2024.
Wahyu menyebut beruntung Bareskrim Polri, Dirjen Pemasyarakatan, dan Dit Interdiksi Narkotika Dirjen Bea Cukai berkolaborasi segera mengungkap kasus ini. Sebab, dengan produksi 4 ribu butir pil sehari komplotan ini mampu memproduksi 120 ribu butir dalam sebulan.
"Bisa dibayangkan jika produksi 1 bulan 4 ribu kali 30 hari bisa 120 ribu butir. Ini jumlahnya cukup besar apalagi barang bukti tadi juga besar. Bisa dibayangkan jika ini tidak segera kita ungkap mungkin bisa bertambah. Karena di dalam gedung masih cukup untuk menambah mesin. Alhamdulillah bisa kita ungkap dalam waktu yang cepat," ujar Wahyu.
Polisi mengamankan 8 orang dalam pengungkapan Clandestine Labolatory. Mereka adalah YC (23 tahun) berperan sebagai peracik produk jadi. Empat tersangka lainnya berperan membantu menyiapkan peralatan diantaranya, FP (21 tahun), DA (24 tahun), AR (21 tahun) dan SS (28 tahun). Selain itu tiga tersangka lainnya bertugas sebagai kurir yakni, RT (23 tahun), IR (25 tahun) dan HA (21 tahun).
"Barang bukti yang berhasil diamankan, 1,2 ton MDMB-4en-PINACA (ganja sintetis), 25.000 butir pil xanax, 25.000 butir pil ekstasi, 40 kilogram bahan baku MDMB-4en-PINACA setara dengan 2 ton produk jadi," tutur Wahyu.
Lalu ada pula barang bukti prekursor narkotika 200 liter prekursor yang dapat diproduksi menjadi 2,1 juta butir extasi, 21 kilogram benzil metil keton atau penil-2-propanon. 8,7 kilogram pipironil metil keton atau 3,4 dimetilen dioksi fenil-2-propanon, dan 17 liter aseton.
Barang bukti non narkotika yang berhasil diamankan, 6,7 natrium borohidrid, 80 liter asam klorida, 12 kilogram tepung perekat, 2 unit mesin pencampur (mixer planatary), 1 unit mesin pengeringan vakum (vacuum drying chamber), 1 unit mesin pemanas (electric heater with thermostat).
"Dari seluruh barang bukti yang disita bisa menyelamatkan 5 juta 350 ribu jiwa," kata Wahyu.