Curhat Putu Satria ke Kekasih Sebelum Tewas Dianiaya Senior: Sakit Dadaku, Ulu Hati yang Diincar
- ANTARA Foto
Jakarta – Putu Satria Ananta Rustika (19), mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP), Jakarta meninggal dunia diduga akibat dianiaya senior di kampus. Sebelum meninggal, dia kerap curhat ke sang kekasih atas penganiayaan yang dilakukan seniornya. Percakapan antara Putu dan kekasihnya ini pun viral di media sosial.
Penasihat hukum Putu, Tumbur Aritonang mengatakan percakapan antara Putu dan kekasihnya melalui WhatsApp itu menjadi bukti kuat dugaan kekerasan yang dialaminya. Adapun bukti tersebut diambil dari telepon genggam milik almarhum Putu.
Dalam percakapan itu, terkuak bukan kali pertama Putu dianiaya oleh seniornya. "Kami dapat dari handphone korban. Tadi share sama keluarga. Jadi dari sejak lama Putu dipukuli seniornya," kata Tumbur dalam keterangannya, Jumat, 10 Mei 2024.
Tumbur menyebutkan, almarhum Putu sempat mengeluh atas dugaan penganiayaan yang dilakukan seniornya. Keluhan itu dikirim Putu ke sang kekasih pada 15 Desember 2023.
Melalui percakapan itu, Putu mengeluh sakit pada bagian ulu hati karena dianiaya seniornya. "Ada aja aku dipanggil terus sama senior, dipukuli terus-terusan. Sakit dadaku, ulu hati terus yang diincar," kata dia.
Tumbur mengatakan, pihak keluarga bersama penasihat hukum masih mendalami lebih jauh perihal penganiayaan yang dialami oleh almarhum Putu, termasuk kepada siapa saja Putu mencurahkan isi hati selama mengenyam pendidikan di STIP Jakarta. "Lagi kita cari tahu," ujarnya.
Lebih lanjut, Tumbur mengatakan, bukti-bukti yang dikumpulkan akan diserahkan kepada pihak kepolisian sebagai bahan penyidikan. Pun dengan bukti chat antara Putu dengan kekasih. "Kemungkinan (kami serahkan ke polisi)," ujarnya.