Mayat Wanita 'Open BO' Ditemukan di Pulau Pari, Polisi Teliti Penyebabnya Lewat Cara Ini
- ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Jakarta – Pusat Laboratorium Forensik Polri masih meneliti organ-organ dalam perempuan berinisial R (35) yang tewas dengan wajah hancur di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan. Sehingga, belum dapat disimpulkan penyebab kematian R meski diketahui dia dibunuh.
Menurut Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi mengatakan, guna penyebab kematian korban, masih menunggu hasil lab toksikologi dan lain-lain.
"Sebab mati (kematian) menunggu hasil lab toksikologi dan histopatologi anatomi forensik," ujarnya, Sabtu 20 April 2024.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengatakan, sampel toksikologi seperti hati, empedu, lambung dan urine diperiksa oleh Puslabfor. Kemudian, sampel histologi anatomi seperti kulit dada, leher, rahang, tulang lidah dan tulang iga akan diperiksa di bagian Patologi Anatomi.
Adapun hal ini dilakukan untuk mengetahui secara detail luka-luka yang ada pada tubuh korban. Dimana, lanjutnya, ada temuan luka pada dada kanan kehitaman pada leher, san kehitaman di rahang kanan.
"Pemeriksaan luka-luka masih harus dikonfirmasi dengan pemeriksaan luka pada laboratorium histologi anatomi," katanya lagi.
Sebelumnya diberitakan, tiga orang yang diduga membunuh R (35), perempuan yang ditemukan tewas dengan wajah hancur di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan, ditangkap. Kata polisi, R merupakan warga asal Tasikmalaya, Jawa Barat. Korban diketahui bekerja sebagai ‘wanita Open BO’.
"Korban berinisial R asal Tasikmalaya," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra, Kamis, 18 April 2024.
Untuk diketahui, seorang mayat perempuan ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu Selatan. Mayat perempuan tersebut ditemukan dalam kondisi wajah yang hancur.
Kapolres Kepulauan Seribu, AKBP Jarot Sungkowo mengatakan korban ditemukan oleh masyarakat yang sedang melakukan kegiatan snorkeling pada Sabtu, 13 April 2024.
"Mayat ditemukan seorang warga setempat setelah pulang dari kegiatan snorkeling," ucap Jarot dalam keterangannya, Senin 15 April 2024.