Penganiaya Barista di Jaksel Masih Misterius, Polisi Cek CCTV
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta - Guna menemukan sosok yang menganiaya barista wanita bernama Rahma Septia Talita (18), polisi menyisir kamera CCTV (closed circuit television) di sekitar lokasi kejadian.
"Sedang dilakukan pendalaman dalam rangka penyelidikan," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi pada Kamis, 21 Maret 2024.
Eks Kapolres Metro Jakarta Selatan ini mengungkap, korban sendiri telah membuat laporan polisi ke Polda Metro Jaya pada Minggu, 17 Maret 2024. Pihaknya terus mencari siapa pelaku penganiayaan yang masih misterius tersebut.
"Yang melaporkan saudari RST ya. Terlapornya dalam penyelidikan. Peristiwa yang dilaporkan adalah penganiayaan berat. Saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh penyelidik," kata dia.
Sebelumnya diberitakan, viral melalui sebuah unggahan di sosial media 'X' yang menampilkan bahwa seorang wanita yang berprofesi sebagai barista di sebuah coffee shop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, mengalami nasib nahas ketika bertugas. Ia menjadi korban penganiayaan oleh orang tak dikenal (OTK).
Dalam unggahan tersebut, tertulis bahwa peristiwa terjadi pada Sabtu, 16 Maret 2024. Peristiwa penganiayaan bermula ketika wanita barista tengah pergi ke kamar kecil. Tetiba, muncul pria dan mendorongnya masuk ke dalam kamar mandi tersebut. Ia pun disekap di dalam kamar mandi.
Kemudian, korban menarasikan usai peristiwa penganiayaan terjadi bahwa dirinya mengalami sejumlah kekerasan, mulai dari ditonjok di bagian muka hingga dicekik sampai korban kesulitan bernafas.
Korban sempat melakukan perlawanan, kendati pelaku tetap melakukan penganiayaan tanpa alasan yang jelas. Bahkan, pelaku disebutkan sempat mengancam korban dan akan mengeluarkan pisau.
Setelah berjalan kisaran 15 menit, pelaku selanjutnya melepaskan cekikan kepada korban. Setelah itu, pelaku pun keluar dari kamar mandi dan melarikan diri. Dalam postingan tersebut, diperlihatkan korban mengalami sejumlah luka akibat penganiayaan yang terjadi.