Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee, Meli 3GP hingga Virly Virginia
- VIVA.co.id/Foe Peace Simbolon
Jakarta - Selebgram Siskaeee, Meli 3GP dan Virly Virginia, dan belasan pemeran film porno lokal lainnya terancam dijemput paksa polisi.
Hal itu apabila mereka mangkir lagi pada panggilan kedua polisi. Adapun panggilan kedua telah dilayangkan kepada mereka. Pemeriksaan dijadwalkan lagi besok, Selasa 19 September 2023.
"Untuk surat panggilan yang kedua apabila sudah diterima dan tidak datang tanpa alasan yang jelas dan sah maka kita akan terbitkan surat perintah membawa," ucap Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Senin 18 September 2023.
Sebelumnya diberitakan, selebgram Siskaeee, Virly Virginia, dan Meli 3GP tidak memenuhi panggilan polisi terkait kasus film porno lokal yang dibintangi mereka.
"Belum ada yang hadir," ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Jumat, 15 September 2023.
Untuk diketahui, polisi menggerebek rumah produksi film dewasa di wilayah Jakarta Selatan digerebek polisi. Lima orang pelaku dari pemeran sampai produsernya pun dicokok.
"Kemudian dilakukan upaya paksa penangkapan terhadap 5 orang tersangka. Kelima tersangka ini dalam satu rumah produksi. Jadi satu rumah produksi yang kemudian hasil film itu ditransmisikan ke tiga website. TKP (Tempat Kejadian Perkara)-nya ada di tiga wilayah di Jakarta Selatan," tutur Ade.
Dari lima tersangka itu diketahui punya peran berbeda. Laki-laki berinisial I sebagai sutradara, admin website, pemilik hingga produser. Lalu, laki-laki berinisial JAAS berperan sebagai kameramen.
Laki-laki berinisial AIS sebagai editor sedangkan laki-laki berinisial AT sebagai sound enginering. Sementara itu, untuk wanita berinisial SE sebagai sekretaris sekaligus pemeran film dewasa.
Kata dia, sedikititnya masih ada 11 pemeran wanita dan 5 orang pemeran pria yang masih dalam pengejaran. Ada sebanyak 120 judul film dalam website yang dikelola pelaku. Total ada 10 ribu pengguna telah bergabung dan berlangganan dalam website itu dengan tarif paket yang berbeda.