1 Keluarga Bersimbah Darah di Rumah, Begini Keseharian Keluarga Korban
- Galih Purnama/Depok
Depok – Bakti Munir (49) bos kertas yang menjadi korban penganiayaan di Kp. Sindangkarsa Kelurahan Sukamaju Baru, Kecamatan Tapos, Depok dikenal sebagai orang baik. Istri Bakti yaitu Sri yang juga menjadi korban dan akhirnya meregang nyawa pun dikenal baik dengan tetangga.
Ketua RT 03/RW 08 Udi Rusiana mengatakan, dia tidak menyangka kalau satu keluarga itu menjadi korban penganiyaan sadis. Keluarga tersebut tidak pernah terdengar cekcok. Munir memiliki usaha lapak kardus. Dia memiliki tiga lapak dan sejumlah karyawan.
“Ngga ada (masalah). Tiba-tiba seperti itu, kita ngga ngerti. Setahu saya ngga ada masalah. Dia pengusaha lapak kardus. Punya tiga lapak. Karyawan banyak. Pak Munir ini orang baik, ngga ada musuh tidak ada indikasi dia benci siapapun, sekeluarga orang baik,” katanya, Jumat (11/8/2023).
Rumah tersebut dihuni oleh empat orang. Munir, istrinya dan dua anaknya. Udi mengaku tidak tahu peristiwa sebenarnya karena saat itu dia sedang tidak di rumah. Namu dari informasi yang dia dapat, hanya ada tiga orang dalam rumah saat kejadian. Yaitu Munir, istrinya dan Rizki anak pertama, sedangkan anak kedua Munir sedang sekolah.
“Informasi saat kejadian di rumah ada tiga orang tapi itu siapa aja saya nggak ngerti, sudah ada insiden seperti itu,” akunya.
Mengenai perilaku Rizki, dia pun mengaku tidak terlalu tahu. Ditegaskan, Rizki tidak ada indikasi gangguan jiwa.
“Biasa aja. Ngga ada indikasi kejiwaan. (Tempramen) relatif, mungkin ada saat tertentu, kok bisa ada kejadian seperti itu. Apakah ada pihak ketiga apa ada (permasalahan) rumah tangga kita ngga ngerti,” ujarnya.
Sugeng, tetangga korban mengatakan, sehari-hari korban dikenal baik. Dia mengaku tidak tahu apakah keluarga tersebut sedang ada masalah atau tidak. Dia mengaku kaget dan tidak menyangka dengan peristiwa ini. Karena setiap harinya Munir adalah orang yang baik.
“Orangnya baik. Nggak tahu (ada masalah apa), saya baru tahu tadi pas polisi datang ke sini. Baik, namanya orang kan kelihatannya baik ya pak kalau di luar bagus tapi dalamnya nggak tahu. Ngeri ya sampai kejadian begitu. Kalau masalah nggak pernah dengar. Sudah beberapa tahun saya tidak dengar. Mereka 4 orang (keluarga),” katanya.
Suroto, tetangga lainnya mengaku tidak tahu mengenai pemicu kejadian tersebut. Seluruh warga mengaku kaget dengan adanya peristiwa ini. Sebelumnya sempat terdengar suara teriakan dari dalam rumah.
“Semua tahu (dengar teriakan). Cowok (yang teriak),” katanya.