Penculik Anak di Manggarai Ditangkap Gara-gara Mampir di Warung Bakso
- Jo Kenaru
Manggarai – Pelaku penculikan anak di Manggarai Nusa Tenggara Timur ditangkap usai fotonya viral di media sosial tengah mampir makan di warung bakso di Ruteng, Manggarai, NTT, bersama anak yang diculiknya.
Kabar penculikan anak ini sebelumnya diviralkan di media sosial sepanjang Sabtu, 5 Agustus 2023. Foto korban dan identitasnya disebarkan pihak keluarga melalui Faceboook dan berharap netizen segera melaporkan bila melihat anak perempuan masih SD dengan ciri-ciri memakai kaos olah raga hilang diduga diculik sekitar pukul 13.00 WITA.
Kabar terkait hilangnya anak perempuan 10 tahun itu tersiar menjadi pesan berantai. Tidak sedikit yang mengaitkan peristiwa itu dengan kejahatan penculikan anak.
Akun Facebook, Gusty Mene menulis "Tolong kalau ada yang liat anak ini dan bapa ini di seputaran mano, ruteng dan borong. Mohon bantuannya. Anak ini di culik. Mohon bantuannya ase kae semua... Anak ini di hipnotis ase kae"
Menjelang sore, akun Arlan Nala menyebarkan foto korban dan pelaku sedang berada di sebuah warung bakso di Ruteng. Arlan mengunggah foto korban di warung bakso duduk bersama pria tak dikenal memakai jaket coklat namun tidak melepas helmnya.
Arlan dalam postingan memuji pemilik warung yang diam-diam memotret korban dan pria asing tersebut.
"Metode pencarian pelaku penculikan itu sangat sederhana. Keluarga korban mengunggah status tentang kehilangan korban di Facebook. Selanjutnya di screenshot oleh pengguna facebook yang lain. Kemudian dikirim secara berantai di pesan WhatsApp. Tidak sampai 1 jam keberadaan korban berhasil diketahui," tulis Arlan Nala.
Foto tersebut kemudian menjadi petunjuk bagi kepolisian untuk memburu pelaku. Perekam ternyata mem-foto juga sepeda motor milik pria yang membawa seorang anak perempuan ke dalam rumah makan itu.
Mencurigakan
Pelayan warung makan Barokah, Adriana Nirmala Alus atau yang disapa Dian, mengaku sengaja memotret terduga pelaku ketika berada di rumah makan Barokah. Dia mulanya tidak berniat memotret pria berjaket coklat itu. Pria itu tidak makan atau minum hanya menemani anak yang dibawanya makan bakso.
Dian tidak mau ambil pusing ketika ada tamu yang tidak melepas helmnya sebab pria itu sejak datang sampai pulangnya tidak membuka helm. Tapi yang membuat Dian risih ketika berkali-kali melihat pria itu mencium pipi dan mengelus dada dan pundak si bocah.
"Mengelus dan mencium terus di pipi. Saya rasa itu aneh ya seorang bapak dengan anaknya apalagi kan di tempat makan," Dian menceritakan.
Rasa curiganya menguat saat mendengar pria tersebut mengajari anak yang sedang bersamanya untuk berbohong. "Kalau ada yang tanya bilang saja kita datang beli tas di Ruteng," kata Dian mengulang ucapan pria itu.
Dian lalu mengeluarkan HP dari sakunya dan mengambil gambar tamunya yang menempati meja tengah secara diam-diam. Ia juga memotret sepeda motor yang dipakai pelaku dengan plat nomor EB 5009 AK yang diparkir di bahu jalan.
"Sepertinya ada yang tidak beres. Untuk jaga-jaga saya foto diam-diam. Saya juga ke depan foto motornya," sambung dia.
Seorang rekan kerja Dian bernama Yustina Lian ternyata sedari tadi mendengar bocah itu disuruh untuk berbohong. Yustina, kata Dian, menyergah pria tersebut. Tanpa sungkan, Yustina bahkan berani menuduh tamu tersebut bahwa bocah yang dibawanya itu diculik dari jalan.
"Sempat dia membalas kami waktu Yustina bilang anak itu bukan anaknya tapi diculik di jalan karena memang anak itu masih memakai seragam olah raga SDK Pagal 2," kata Dian.
Mungkin merasa sudah tidak aman, pria tersebut lekas pamit. Keduanya pun ngacir dengan sepeda motor ke arah timur.
Tahu Informasi Penculikan Sore
Dian iseng-iseng membuka Facebook pada pukul 16.00 WITA. Dia membaca informasi penculikan anak dari akun Gee Borgyas. Wajah anak yang diunggah akun tersebut sama persis dengan bocah yang makan bakso di Barokah.
Dian cepat-cepat mengirim foto yang diambilnya ke akun Gee Borgyas yang mengaku sebagai paman dari korban penculikan.
"Saya tahu dari Facebook pada sorenya sekitar jam 4. Kami semua baru sadar yang kami curigai ternyata benar. Walaupun orangnya sudah pergi tapi fotonya ada di HP saya langsung saya messenger ke akun itu yang menulis informasi penculikan anak," tuturnya.
Ia kaget anak yang pada siang harinya makan bakso tersebut ternyata korban penculikan. Dia pun bersyukur ketika mendapat kabar di FB, korban ditemukan di Borong Manggarai Yimur dalam kondisi sehat.
Perempuan kelahiran Ndieng Kecamatan Kuwus Manggarai Barat itu tidak menyangka foto dari HP-nya bisa menjadi petunjuk bagi kepolisian untuk melacak keberadaan Ali dan JS.
"Puji Tuhan polisi sudah temukan anak itu tadi malam dan kami tahu dari Facebook juga penculiknya sudah ditangkap," tutup Dian.
Pelaku Residivis
Terpisah, Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Polres Manggarai, Iptu Hendrick Bahtera menjelaskan, penangkapan Ali hasil koordinasi Polres Manggarai dan Polres Manggarai Timur.
"Pelaku dan korban diamankan di rumah pelaku di Borong oleh aggota Polres Manggarai Timur. Kemudian kita dari Polres Manggarai turun jemput pelaku dan korban pada Sabtu malam. Karena peristiwa penculikan terjadi di wilayah hukum Polres Manggarai sehingga kasusnya kita yang tangani," kata Hendrich Bahtera.
Disampaikan Iptu Hendrich, terduga pelaku diketahui bernama Ali dan tercatat sebagai seorang residivis.
"Namanya Ali, warga Borong Manggarai Timur. Terduga pelaku ini sudah beberapa kali masuk penjara dalam kasus lain ya seperti curanmor," sebut Hendrich.
Meskipun diamankan di tahanan Polres Manggarai namun pemeriksaan terhadap Ali belum dilakukan sehingga motiv penculikan belum bisa dibuka ke publik.
"Kita tiba dari Borong sekitar jam 1 malam. Hari ini juga belum ada pemeriksaan karena final grass track bersama Bapak Kapolda. Teman-teman bisa sekalian besok (Senin) aja ya karena kan kita akan sampaikan detail kasus ini dan pasal apa yang dilanggar," terangnya.
"Terima kasih untuk semua pihak yang telah membantu polisi memberikan informasi kepada kita," pungkasnya.
Korban penculikan JS berusia 10 tahun dan merupakan murid kelas 5 SDK Pagal 2.
Dari rekaman video pengakuan Ali di Polres Manggarai Timur, dia bilang membujuk JS untuk ikut dengannya saat korban sedang melintas di pinggir jalan di Pagal.
Entah kenapa JS menuruti saja orang asing itu. Dibawa pergi naik motor selama 3 jam perjalanan tanpa pakai jaket dan helm sangatlah berisiko untuk keamanan bocah JS.
Laporan Jo Kenaru/ Manggarai-NTT