Mahasiswi Tewas Dalam Kondisi Hamil, Tubuhnya Membiru Diduga Percobaan Aborsi
- ANTARA
Parepare - Seorang mahasiswi di Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) inisial NA tewas dalam kondisi mengenaskan. Wanita muda 21 tahun itu meregang nyawa diduga dalam kondisi hamil dengan tubuh membiru di kamar kosannya.
Kasat Reskrim Polres Parepare AKP Deki Marizaldi mengatakan, korban NA saat ini masih dalam pemeriksaan dokter di Rumah Sakit. Dari dugaan sementara, korban meninggal karena aborsi.
"Iya, masih sementara pemeriksaan di RS karena kita menunggu hasil visum dokter terkait kondisi korban ini. Apakah benar dugaan aborsi dilakukan," kata Deki saat dikonfirmasi, Minggu, 30 Juli 2023.
Dia mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter, korban disebut meninggal dalam kondisi hamil. Dari kesaksian teman, sebelum ditemukan tewas, korban sempat menghubungi rekannya agar minta diantar ke Rumah Sakit pada Kamis malam 27 Juli 2023.
"Korban sempat menghubungi temannya untuk minta tolong mau diantar ke rumah sakit. Waktu itu korban tengah sendiri di kosannya di BTN Taman Palem," lanjutnya.
Pun, dia menyebut, alasan korban saat itu minta tolong diantar ke rumah sakit karena merasa tidak enak badan. Namun, setibanya di kosan itu, korban sudah dalam keadaan tergeletak.
Lalu, korban langsung dilarikan ke rumah sakit. Tapi, saat dokter memeriksa korban ternyata sudah meninggal dunia
"Tapi setibanya di rumah sakit dan diperiksa dokter, ternyata korban sudah meninggal," ungkapnya.
Lebih lanjut, dia bilang dari hasil pemeriksaan sementara kuat dugaan korban meninggal dunia karena percobaan aborsi. Dugaan itu diperkuat karena adanya ditemukan obat dan minuman berenergi di kosan korban.
Hal itu ditambah kondisi wajah dan tubuh korban terlihat merah kebiruan.
"Nanti kami dalami dulu apakah korban ini niat aborsi sendiri untuk gugurkan janinnya hingga meninggal dunia atau bagaimana masih didalami," tuturnya.
"Di TKP ditemukan ada obat seperti Paramex dan beberapa minuman berenergi seperti M-150 dan Kuku Bima," katanya
Meski demikian, Deki menekankan belum bisa memastikan karena masih dugaan. Sebab, ia menuturkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan visum pihak dokter. "Sembari kita dalami. Kami juga tunggu hasil autopsi dulu dari pihak dokter," ujarnya.