Pengakuan Mengejutkan Tersangka Pembunuhan Pria Tewas di Tumpukan Pakaian
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
Jakarta- - Maulana Azis, tersangka kasus pembunuhan terhadap pria paruh baya bernama Waluyo (51) mengaku kesal karena dijadikan budak seks oleh korban.
Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Titus Yudho Ully mengatakan, pelaku merupakan perantau dari Wonosobo, Jawa Tengah. Korban iba kepada pelaku lalu mengajaknya tinggal bersama. Keduanya bekerja serabutan.
"Pelaku itu kan enggak ada rumah di Jakarta, jadi ditampung sama korban. Jadi pelaku ditampung di rumah korban karena pelaku merantau," ujarnya kepada wartawan, Senin 10 Juli 2023.
Mereka tinggal bersama kurang lebih setahun. Selama itu juga pelaku dijadikan budak seks oleh korban. "Sudah kurang lebih setahun pelaku tinggal di rumah korban. Pelaku dan korban tinggal bersama-sama di daerah Pademangan. Pelaku dipaksa untuk melayani korban," ujarnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan, buntut sakit hati pelaku membunuh korban dengan cara menusuk leher korban pakai pisau dan gunting. Kemudian, korban ditimbun pakaian sementara pelaku kabur.
"Motif pelaku adalah balas dendam dan sakit hati dengan korban karena kurang lebih setahun dilecehkan secara seksual oleh korban," kata dia lagi.
Sebelumnya diberitakan, pria paruh baya bernama Waluyo (51) yang ditemukan tak bernyawa dalam kontrakannya di Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Rabu 5, Juli 2023 lalu, disebut polisi tewas dibunuh.
Hal ini diungkapkan Kepala Subdirektorat Reserse Mobile Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi Titus Yudho Ully. Menurut dia, korban ditemukan tewas dalam kondisi jasadnya ditumpuk kain di kontrakan.
"Iya betul setelah dibunuh maka mayat ditutupi pakaian," ujarnya kepada wartawan, Senin, 10 Juli 2023.