2 Hotel di Kota Malang Jadi Tempat Praktik Open BO, Warga Kantongi Bukti Kuat

Warga protes 2 hotel di Kota Malang Jadi tempat praktik mesum open BO
Sumber :
  • VIVA.co.id/Uki Rama

VIVA Kriminal - Dua hotel di Lowokwaru, Kota Malang diduga jadi lokasi tempat mesum open booking online alias open BO. Warga setempat terutama RW 08 Tlogomas, Lowokwaru, sudah mencurigai sejak lama praktik prostitusi di dua hotel tersebut.

Dua hotel yang dicurigai warga adalah Reddoorz dan Smart Hotel Tlogomas yang letaknya bersebelahan. Warga bahkan memasang sejumlah spanduk penolakan berisikan kalimat kecaman kepada pengelola hotel yang membiarkan praktik prostitusi berlangsung. Pun, warga mengaku punya bukti dugaan praktik prostitusi hingga jasa open BO.

"Warga RW 8 & Jamaah Masjid Menolak Kegiatan Prostitusi di Wilayah RW 8 Serta Menuntut Penutupan Operasional Reddoorz & Smart Hotel Tlogomas," tulis spanduk warga di depan hotel.

Warga protes 2 hotel di Kota Malang Jadi tempat praktik mesum open BO

Photo :
  • VIVA.co.id/Uki Rama

Salah seorang tokoh warga setempat, Ibnu Syamsul Huda mengatakan pemasangan spanduk sebagai puncak kekesalan warga atas dua hotel yang diduga jadi tempat mesum. Ibnu menyampaikan warga sudah lama menaruh rasa curiga atas praktik prostitusi di Reddoorz dan Smart Hotel Tlogomas. 

"Banyak cewek-cewek berkeliaran hampir 24 jam di situ, dengan pakaian minim bahkan bertato. Ini adalah masalah lingkungan. Dan, kami ingin mewariskan lingkungan yang sehat buat anak-anak kami," kata Ibnu, Senin, 15 Mei 2023.

Ibnu membeberkan bukti yang mereka miliki. Salah satunya saat ada insiden wanita mengejar pria yang diduga lelaki hidung belang karena tidak membayar jasa open BO. Menurut dia, insiden itu terjadi pada 8 Mei 2023. 

Dia bilang ketika itu, warga yang kaget bahkan turut mengejar laki-laki yang kabur dari penginapan menuju komplek perumahan. 

Awalnya warga menduga laki-laki ini adalah maling yang mencuri di hotel. Namun, setelah ditelusuri laki-laki ini baru saja melakukan praktik prostitusi dengan perempuan bercelana pendek yang mengejarnya dari dalam penginapan. 

"Kejadian kemarin menguatkan dugaan kami, ketika ada 1 pelanggan itu dipukuli oleh satpam sama beberapa orang," ujar Ibnu. 

"Ada perempuan yang juga mengejarnya. Jadi, ketika perempuan itu ditanya satpam perumahan kami, ada apa mbak? Dia nggak mau bayar pak. Dari situ kami yakin ada praktik jual beli jasa seksual itu," tutur Ibnu.

Lebih lanjut, Ibnu mengatakan dari penelusuran warga setiap hari ada beberapa orang yang diduga mucikari dari para PSK. Selain itu, hampir setiap hari beberapa wanita seksi sering keluar masuk hotel. 

"Kata warga ada laki lakinya dan perempuannya yang sering disebut ibuk-ibuknya," kata Ibnu.