Polisi Didesak Tindak Pelaku Rasis Buntut Isu Sara pada Kasus Ini

ilustrasi rasisme
Sumber :
  • U-Report

VIVA Kriminal – Menyikapi isu SARA dalam kasus kawanan debt collector di Serpong, Tangerang Selatan, yang melakukan penarikan paksa berujung pengeroyokan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo diminta memberikan perhatian terhadap persoalan rasisme di Tanah Air.

Front Pemuda Muslim Maluku (FPMM) berharap agar para pelaku rasisme ditindak tegas, sehingga timbul efek jera. Hal ini dilakukan demi terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami meminta kepada Polri, agar mengusut kasus hingga tuntas, juga pelaku penganiayaan dijerat pasal rasisme seberat-beratnya," kata perwakilan FPMM, Fauzan Ohorella kepada wartawan, Kamis 13 April 2023.

Menurut mereka, peristiwa yang terjadi di Tangsel bukan cuma persoalan orang Maluku, tapi juga suku-suku lain di Indonesia. FPMM khawatir apabila perkara ini tak disikapi secara serius, bisa menimbulkan disintegrasi bangsa.

"Karena menurut kami ini bukan persoalan suku Maluku, tapi juga persoalan suku Madura, suku Batak, dan suku-suku yang lain yang ada di Indonesia. Kita bangsa yang plural. Jangan sampai akibat orang-orang yang tak bertanggung jawab, yang mengangkat isu narasi rasisme, terjadi perpecahan kita semua. Kita dititipkan oleh Ketua Front Pemuda Muslim Maluku Bang Umar Kei untuk melakukan aksi damai. Dan beliau juga berpesan, apabila negara ini ingin dibangun dengan bambu runcing dan golok, maka kami siap," kata Fauzan.

Sementara itu Bidang Hukum dan HAM FPMM, Abdul Fatah Pasolo menambahkan, pihaknya mengajak seluruh orang-orang Maluku menahan diri dan tidak terprovokasi menyikapi persoalan ini. FPMM mengajak mereka agar mempercayakan penanganan kasus tersebut kepada Polda Metro Jaya.

"Kami dari Front Pemuda Muslim Maluku, mengutuk keras tindakan rasisme terhadap kami, orang Maluku, orang timur. Kami mendesak pemerintah, dalam hal ini Presiden Republik Indonesia untuk menyikapi persoalan rasisme di Republik Indonesia ini, agar ke depan tidak ada lagi tindakan diskriminasi ras terhadap suku apa pun di republik ini," kata Abdul menambahkan.