Kronologi dan Motif Tiga Pelaku Pembunuh Sopir Grab di Tol yang Kepergok Polisi
- Muhammad AR (Bogor)
VIVA Kriminal – Dua dari tiga orang pelaku dipergoki oleh tim patroli Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi yang belakangan diketahui membunuh pemilik mobil sopir grab di pinggir Jalan Tol KM 37.400 A Jagorawi berhasil ditangkap.
Dua pelaku itu membawa senjata tajam yang digunakan menusuk korbannya hingga meninggal dunia.
Dari keterangan pelaku pertama yang ditangkap di lokasi M Fajar Sidiq atau MF (20 tahun). Sedangkan, dua pelaku lain yang melarikan diri DY (25) dan JA (23) berhasil ditangkap di persembunyiannya di Cilincing, Jakarta Utara pada hari yang sama, Senin malam 3 April 2023.
Dalam konfrensi pers di Mapolres Bogor, Wakapolres Bogor Kompol Fitra Zuanda mengatakan, rencana pencurian dengan kekerasan yang dilakukan tiga sekawan itu direncanakan pada Minggu 2 April 2023 malam MF, DY, dan JA berkumpul di kosan MF di Cilincing, Jakarta.
"Akibat kebutuhan ekonomi JA mengusulkan untuk melakukan pencurian dengan kekerasan dengan memesan taksi online. Setelah itu berniat mengambil barang pengemudi dan kendaraan korban," kata Fitra.
Sekitar 22.30 WIB JA meminta MF memesan taksi melalui aplikasi daring melalui hanphonennya dengan tujuan Rancamaya Ciawi Bogor. Setelah negosiasi, harga disepakati Korban benama AS atau Anto Supriyadi (37 tahun) menjemput para pelaku.
Pukul 01.00 mereka berangkat dari Cilincing ke Rancamaya Ciawi Bogor. Dengan posisi DY berada di samping korban, JA di belakang DY, dan MF di belakang korban.
Setelah sampai wilayah Sentul pelaku meminta ingin buang air kecil dan meminta korban berhenti, namun tidak berhenti. Karena sudah lewat rest area pelaku memaksa meminta korban berhenti karena tidak tahan ingin kencing di pinggir jalan.
"Akhirnya korban berhenti sebelum masuk tol sentul selatan. Lalu saat itu pelaku MF menjerat korban dengan sabuk dan menusuk korban menggunakan obeng. Dan pelaku DY menyayat korban menggunakan pisau, dan JA menusuk kepala menggunakan obeng," ungkap Fitra.
Korban sempat memberontak dan mematahkan persneling gigi mobil nya, namun korban dilumpuhkan pelaku. Ketika korban tidak bergerak langsung diambil alih oleh para pelaku
"Setelah menganiaya korban, ketiga pelaku membuang korban Anto di semak-semak di pinggir jalan tol Jagorawi wilayah Kampung Jampang, Desa Cadas Ngampar, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor," kata Fitra.
Dalam kasus ini polisi mengamankan barang bukti mobil Ayla, satu buah handphone infinix warna biru, satu buah kunci stir mobil, satu buah obeng, dan pisau cater lipat.
Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro menambahkan, ketiga itu butuh uang karena menganggur.
"Motifnya, sebagaimana yang disampaikan ekonomi. Tiga orang ini memerlukan uang untuk keperluan mereka kemudian berniat melakukan begal melakukan pencurian dengan kekerasan dengan sasaran korban itu driver online untuk mengambil harta benda berupa mobil handphone uang, korban. Mereka mau mengambil mobil dan mau menjual. Tapi setelah peristiwa terjadi mereka ditangkap," katanya.
Ketiga pelaku dijerat dengan pasal 340 KUHP, subsider pasar 365 ayat 4 KUHP, dan subsider pasal 338 KUHP Pembunuhan berencana subsider pasal pencurian dengan kekerasan dengan bersama-sama mengakibatkan korban meninggal dunia.
Dengan ancaman hukuman 15 tahun, paling lama hukuman seumur hidup dan maksimalnya hukuman mati.
"Kasus ini terungkap dari kesigapan anggota PJR Jagorawi yang mencurigai adanya mobil berhenti saat ketiga pelaku melarikan diri, satu pelaku berhasil diamankan. Kemudian PJR berkomunikasi dengan kami dan kami tim Jatanras bersama tim resmob ke lapangan.Dan kurang dari 24 jam dua pelaku lain berhasil diamankan di wilayah Cilincing Jakarta Utara," kata Redhoi.
Sebelumnya, Petugas kepolisian Patroli Jalan Raya (PJR) Tol Jagorawi memergoki aksi tiga orang pemuda dengan gerak gerik mencurigakan di jalan Tol Jagorawi kilometer 37.400 A dengan sebuah mobil Ayla B 1120 UYW.
Saat ditanya petugas, petugas menemukan bercak darah di salah satu baju pelaku. Dua pelaku melarikan diri ke pemukiman warga. Hasil interogasi dari satu pelaku yang ditangkap, mereka baru saja merampok mobil taksi online grab.
"Jadi petugas lagi patroli melihat mobil Ayla kap mesinnya di buka. Anggota biasa membantu dan menghampiri mobil itu. Terus petugas tanya. 'Ada gangguan apa pak?' Dia jawab 'enggak pak hanya koplingnya enggak masuk'," kata AKP Budi, Senin 3 April 2023.
Lanjut Budi, petugas curiga melihat tiga orang itu, satu di antaranya tidak memakai baju dan terlihat banyak bercak darah di badannya.
"Langsung ditarik yang banyak darahnya di tanya sama petugas. Pas lagi tanya itu, yang dua orang lain kabur langsung. Belum sempat ditangkap atau ditembak petugas. Yang satu ini dia mengaku habis tusuk orang. Bukan bunuh orang," katanya.
Lanjut Budi menuturkan, saat melarikan diri dua pelaku tidak melakukan perlawanan. Petugas yang hanya berdua di lokasi sudah berusaha mengejar dua pelaku yang melarikan diri namun kehilangan jejak.
"Kami yang melakukan penangkapan awalnya anggota mau bantu pemakai jalan tapi kecurigaan anggota setelah ada bercak darah segar. Enggak ada perlawanan langsung kabur.
Jadi yang ini satu ditangkap anggota saat interogasi karena ada darahnya, yang dua langsung kabur dia. Anggota sempat mengejar juga tidak dapat. Sendirian. Karena dia harus ngamanin yang satu ini," kata Budi.
Menurut keterangan salah satu pelaku yang ditangkap, kata Budi, mereka melakukan aksinya bertiga. Dua orang rekannya yang melarikan diri membawa senjata tajam yang digunakan untuk menusuk sopir grab.
"Pelakunya bertiga. Menurut temannya ini yang kabur itu bawa tas ada senjata tajamnya bawa barang bukti buat tusuk. Yang ditangkap itu enggak bawa apa-apa," terang Budi.