Siswi TK di Mojokerto Diduga Diperkosa Bergilir 3 Bocah SD

Ilustrasi kasus perkosaan
Sumber :
  • U-Report

VIVA Kriminal – Seorang gadis belia yang masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak (TK), dikabarkan menjadi korban perkosaan di Mojokerto, Jawa Timur. 

Mirisnya, pelaku diduga adalah 3 bocah yang masih duduk di bangku SD. Mereka melakukan perbuatan tak senonoh terhadap korban, secara bergiliran. Kasus itu kini ditangani aparat kepolisian setempat.

Kuasa hukum korban, Krisdiyansari, menceritakan peristiwa perkosaan itu terjadi pada 7 Januari 2023. Terduga pelaku merupakan tetangga korban dan teman sepermainan. 

Kronologis Peristiwa

Ilustrasi korban perkosaan.

Photo :
  • U-Report

Mulanya, lanjut Krisiyansari, terduga pelaku mengajak korban yang tengah bermain sendiri. Korban kemudian diajak ke sebuah rumah kosong.

Di rumah tak berpenghuni itulah, korban dipaksa tidur dan celananya dipelorot. “(Korban dipaksa seperti itu) Untuk disetubuhi bergantian oleh ketiga pelaku," kata Krisdiyansari kepada VIVA Jatim pada Kamis, 19 Januari 2023.

Korban kemudian pulang ke rumahnya dengan kondisi baju kotor. Keesokan harinya, korban mengeluhkan rasa sakit saat buang air kecil. Namun, korban tidak menceritakan perbuatan terduga pelaku terhadap dirinya.

Pihak keluarga baru mengetahui itu, setelah salah satu teman korban menceritakan apa yang dialami korban kepada pengasuh. Nah, dari pengasuh itulah orangtua korban mengetahui apa yang dialami anaknya.

Geram mengetahui itu, orangtua korban lantas mengadu ke pemerintah desa setempat. Kepala desa kemudian mempertemukan keluarga korban dan keluarga 3 terduga pelaku. Karena tidak ada titik temu, keluarga korban kemudian membuat visum dan melapor ke Kepolisian Resor Mojokerto.

"Tanggal 18 Januari 2023 sudah dilakukan pemeriksaan terhadap korban, orangtua korban, dan 2 saksi. Hari itu juga penyidik mengirimkan panggilan untuk pemeriksaan terlapor," kata Krisdiyansari.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Mojokerto, Ajun Komisaris Polisi Gondam Prienggondhani, membenarkan bahwa pihaknya menerima laporan kasus tersebut. "Sementara dalam proses penyelidikan," katanya.