Tiga Preman Pengeroyok Kepala Sekolah di Padang Ditangkap Polisi

Viral Kepala Sekolah SMA PGAI Padang Dikeroyok Preman di Ruang Kerjanya
Sumber :
  • Tangkapan layar instagram@andreli_48

VIVA Kriminal – Aksi pengeroyokan terhadap Yurnalis, Kepala sekolah SMA Dr. H. Abdullah Ahmad, Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) kota Padang, Sumatra Barat yang terjadi pada Kamis 3 November 2022, berbuntut panjang. Jajaran Kepolisian Resor Kota Padang, menangkap tiga terduga pelaku pengeroyokan tersebut.

Kegita terduga pelaku pengeroyokan tersebut, ditangkap polisi pada Sabtu pagi 5 November 2022 tanpa perlawanan. Ketiganya, masing-masing bernama Andi Taswin (61 tahun) warga Ampang, Kecamatan Kuranji, Raflis Agus  (64 tabun  warga Jalan Jati VII,Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur dan Edison (69 tahun) warga Jalan Jati IV, Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur.

“Sudah kita amankan. Ada tiga orang. Sekarang kita periksa dan kita dalami,” kata Kapoltesta Padang, Kombes Pol Ferry Harahap, Sabtu 5 November 2022.

Ilustrasi perkelahian - ilustrasi pengeroyokan - ilustrasi tawuran

Photo :
  • Istimewa

Ferry Harahap bilang, ketiga terduga pelaku itu ditangkap setelah pihaknya merespon cepat laporan yang disampaikan oleh korban. Usai melakukan pemeriksaan terhadap para saksi, ketiga terduga pelaku pengeroyokan diamankan tim dari Satreskrim Polresta Padang. 

“Masih ada beberapa terduga pelaku lain yang dicari. Dari video dan laporan saksi, ada satpam juga. Satpam ini sudah kasih tau akan menyerahkan diri,” ujar Kombes Pol Ferry Harahap.

Sebelumnya, video berdurasi 2.16 menit yang menampilkan visual tindakan kekerasan terhadap Yurnalis, viral. Dalam video itu, tampak jelas korban dikeroyok sejumlah orang disaat jam pelajaran masih berlangsung. 

Keterangan narasi pada video itu disebutkan jika pemukulan Kepala Sekolah Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang terjadi pada, Kamis 3 November 2022 pukul 11.30 WIB oleh preman disaat pembelajaran berlangsung. Pengeroyokan itu, buntiut dari sengketa pengurus yayasan. Kejadian itu, lalu membuat sebagian siswa membela kepala sekolahnya namun, dihadang oleh banyak preman dan pembelajaran jadi terhenti. 

“Mereka datang menunjukkan sikap tak baik. Saya diminta keluar dari sekolah, tapi saya menolak. Saya ditarik, di pukul pada bagian kepala, saya dicekik. Ada belasan yang datang ke sekolah waktu itu,” kata Yurnalis.

Yurnalis bilang, selain aksi pengeroyokan. para pelaku juga sempat mendatangi rumah dinas yang ditempatinya bersama keluarga. Ia diminta untuk keluar bahkan mendapatkan ancaman. Tak cukup itu saja, aliran listrik dan PDAM juga sempat diputus.

"Jadi mereka itu menginginkan saya pergi dari sekolah itu. Mereka datang ke rumah. Listrik dan air saya diputus. Saya kan tinggal disana ada SK nya,”ujar Yurnalis.

Menurut Yurnalis, persoalan yang dialaminya itu diduga berawal dari diberhentikannya salah seorang pembina yayasan. Yang diberhentikan, tidak terima atas keputusan yayasan.

"Nah ini kan sebenarnya persoalan yayasan. Kenapa kepada saya diserang dan menjadi sasaran. Saya hanya seorang pegawai negeri sipil yang ditugaskan sebagai kepala sekolah di SMA Dr. H. Abdullah Ahmad PGAI Padang," tutup Yurnalis.