Ormas Bentrok Rebutan Lahan di Mampang, Puluhan Ditangkap 3 Luka-luka
Selasa, 18 Oktober 2022 - 07:38 WIB
Sumber :
- VIVA/Dani
VIVA Kriminal – Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya menangkap puluhan anggota organisasi masyarakat (ormas) yang terlibat bentrokan di kawasan Mampang, Jakarta Selatan. Akibat bentrokan itu, 3 orang dilaporkan luka-luka.
Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan, bentrokan itu terjadi pada pada Senin 17 Oktober 2022 sekitar pukul 19.00 WIB.
"Bentrokan terjadi di depan Kafe Moka jalan terusan Rasuna Said, mampang. Sementara yang kita ketemukan ada 3 korban luka-luka dan yang diamankan ini masih kurang lebih 40, ya masih kita hitung kembali," ujar Hengki kepada wartawan, Selasa 18 Oktober 2022.
Baca Juga :
Hengki menjelaskan, bentrokan itu diduga terjadi akibat masalah perebutan lahan. Perwakilan masing-masing ormas pun sebelumnya telah dilakukan mediasi oleh pihak kepolisian. Namun, mereka justru bertindak anarkis.
"Tadi sore kita sudah menangkap adanya anasir, adanya potensi konflik antara dua kelompok ini. Kemudian diadakan pertemuan antara keduanya ini musyawarah dan justru terjadi keributan pemukulan terhadap salah satu pihak di depan petugas," kata Hengki.
Hengki mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan investigasi terkait bentrokan tersebut. Anggota ormas yang telah diamankan itu kini masih diperiksa secara intensif.
"Iya masih kita investigasi lagi termasuk korban-korbannya. Kerusakan materil sedang kita cek, tapi jadi catatan, harus, Jakarta bebas premanisme dan ini tidak boleh terjadi lagi," ucap Hengki.
"Jadi masih kita dalami, oleh karenanya kita harus periksa dulu. Legal standingnya siapa yang berhak, alasannya, siapa yang berhak dan sebagainya," sambungnya.
Hengki kembali mengingatkan bahwa tidak boleh terjadi premanisme di Indonesia, khususnya di kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya. Pihak kepolisian akan terus menindak tegas aksi premanisme dan memberi pelajaran pada masyarakat.
"Dan sekali lagi, Jakarta zero premanisme. Siapapun akan kami sikat. Jadi tidak boleh ada aksi premanisme di Jakarta dan ini tidak boleh berulang, serta ini kejadian ini ya tentunya harus memberikan pelajaran pada masyarakat, kita jaga Jakarta bersama-sama dan tanggung jawab kita bisa," kata Hengki.