Julius Ingatkan Ada yang Mancing di Air Keruh dalam Kasus Sambo
- ANTARA
VIVA Nasional – Ketua Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) Julius Ibrani mengatakan, isu-isu yang berkembang di tengah kasus pembunuhan Brigadir J dengan dalang pelaku Irjen Ferdy Sambo diminta dihentikan dulu. Hal tersebut bertujuan agar tidak menutup kasus utama mengungkap kasus pembunuhan ini.
"Hentikan dulu gonjang-ganjing tentang isu di luar pembunuhan, obstruction of justice, dan etik. Fokus pada pro justitia agar segera selesai dan berfokus pada persoalan lain yang lebih besar,” ujar Julius dalam keterangan persnya, Selasa 23 Agustus 2022.
Julius menambahkan, meluasnya isu kasus Sambo juga potensi untuk di politisasi oleh berbagai pihak yang bekepentingan yang menimbulkan konflik internal di Polri dan berpotensi menggoyang Kapolri. Dia juga mengingatkan potensi pihak lain yang memancing di air keruh dalam kasus tersebut.
“Sering ada yang memancing di air keruh. Sering ada penunggangan dalam sebuah tragedi demi kontestasi jabatan. Hal ini karena merit system yang belum terbangun secara baik dalam institusi kepolisian,” katas Julius.
Sebelumnya dalam rapat di Komisi III DPR Senin kemarin, disinggung pula soal isu lain yang mengikuti kematian Brigadir J. Sebelumnya beredar berbagai WA maupun media sosial lainnya terkait kaisar sambo dalam isu judi online.
“Informasi itu sama dengan yang di luar. Tidak bisa diverifikasi. Kita selalu menolak soal itu. Karena tidak ada buktinya,” kata Menkopolhukam Mahfud Md.
Mahfud kembali menjelaskan perihal bagan Kerajaan Sambo. Bahwa hal tersebut adalah terkait dengan tim Sambo di Propam Polri. Kerajaan Sambo tidak terkait dengan bagan-bagan lain yang juga beredar di publik yang tak jelas sumbernya.
“Keputusan di Propam semua ditentukan oleh Pak Sambo. Itu yang saya maksud dengan kerajaan Sambo,” tegas Mahfud.